Kalau ngomongin tempat
makan yang enak, Yogya adalah salah satu tempatnya. Ngomongin tempat makan yang
kekinian Yogya juga bisa dijadikan pilihan. Tempat makan yang menghadirkan
konsep rumahan dengan interior daerah juga banyak di Yogya. Salah satunya yang
sempat aku kunjungi adalah Wedangan Kampoeng.
Tempat makan ini terletak
di daerah Sleman, tepatnya di Jalan Kaliurang KM 12.5. Kalau dari pusat kota
Yogya nggak jauh-jauh banget. Bisa diakses pakai kendaraan pribadi maupun
transportasi online. Aku mampir ke sini setelah mengunjungi pemandian di Blue Lagoon Yogya.
Berpose sebelum makan
Sebelum berniat mampir,
aku cek mbah google untuk lihat tempat-tempat yang direkomendasikan di
sekitaran Jalan Kaliurang, dapatlah tempat ini. Lantas aku cek ulasannya di
google map, banyak ulasan yang positif dan foto-foto yang menggoda selera
makan. Ya sudah akhirnya aku memutuskan ke tempat ini.
Wedangan
Kampoeng.
Tepat ada di pinggir Jalan
Kaliurang. Ketika masuk, parkiran yang
cukup luas sudah menanti. Turun dari mobil, aku dan istri berjalan menuju ke
bawah ke area tempat makan. Saat berjalan menuju menu prasmanan kami melewati
pondok-pondok untuk makan lesehan, kemudian ada satu rumah besar joglo yang
juga jadi tempat makan. Di rumah besar joglo itu terdapat kursi meja yang unik untuk
makan.
Di pelataran dekat dengan
menu yang disajikan, ada kursi-kursi dan meja dari kayu yang disusun secara
permanen. Kalau pagi makan di tempat duduk
ini, nikmatnya luar biasa. Kalau siang, di beberapa meja dan kursi
terkena sinar matahari jadi agak panas.
Pelataran dengan bangku dan meja kayu
Menu disajikan secara
prasmanan. Tempatnya terpisah dengan area makan. Paling kanan penyajian,
terdapat nasi yang bisa dipilih. Ada nasi putih atau nasi merah. Masih di
posisi kanan, jenis sayur-sayur berkuah terhidang menggoda selera. Ada sayur
daun singkong kuah santan, sayur tahu kuah, sayur tempe, sayur nangka muda,
sayur asem, sayur buncis dan tempe, opor ayam, ikan kuah. Aromanya menggoda
selera.
Geser ke tengah, kita akan
dihidangi aneka tumisan. Tumis kangkung, tumis tempe orek cabe merah, terong
balado, ikan teri balado, tahu balado, urap sayur, dan aneka sayur tumis
lainnya. Agak bergeser ke kanan, aneka lauk bisa jadi pilhan. Tahu dan tempe
goreng, telur dadar, aneka ikan goreng, ayam goreng dan beberapa menu jeroan.
Aneka menu yang menggoda
Menuju ke kiri yang dekat
dengan kasir, ada aneka gorengan sebagai menu pencuci mulut. Sebut saja
mendoan, pisang goreng, bakwan sayur dan bakwan jagung, tahu isi, pisang
cokelat dan gorengan lainnya. Sambal dan aneka kerupuk ada di meja kasir paling
kiri.
Hidangan Pencuci Mulut
Untuk minuman, karena
wedangan itu artinya minuman, jadi tempat ini menyiapkan minuman andalan
seperti wedang secang, wedang uwuh, wedang kunyit asem, wedang gula asem,
wedang beras kencur. Ada juga jenis kopi-kopian yaitu jenis Arabika dan
Robusta. Cuma saat datang ke sini, aku nggak minum wedangannya. Malah milih
lemon tea, soalnya pas datang cuacanya panas banget. Jadi kayaknya bakal salah
minum, secara wedangannya pasti disajikan hangat-hangat.
Ok, aku bisa menahan diri
untuk nggak kalap. Aku ambil nasi, terus sayur daun singkong tumis, ikan kuah
kuning, tumis tempe, telur dadar, sambal dan es teh lemon. Nggak banyak kan?
He... he... he....
Aku memilih tempat duduk
di rumah joglo, tadinya mau makan di bangku-bangku yang terdapat di pelataran.
Beberapa tempat duduk terutama yang adem terlindungi pohon sudah terisi. Yang
tersisa tinggal bangku dan meja yang terkena sinar matahari. Ya, akhirnya aku memilih
tempat duduk di rumah joglo.
Kursi dan meja di dalam Rumah Joglo
Belum merasa “ajeg”, aku
pindah di bagian belakang rumah joglo. Tempat duduk seperti amben (tempat
tidur) dan yang keren kita berhadapan dengan sungai kecil. Aliran sungai yang
jernih dan ini yang paling kece menurutku, nggak ada sampah satu pun yang
nongol. Jadi ekosistem di sungai masih terlindungi dengan baik. Sambil
mengunyah makanan, aku menghirup udara segar dari pepohonan dan mendengar
kesyahduan air sungai. Fiks, surga dunia ini!
Ternyata, besaran Wedangan
Kampoeng ini masih sampai belakang. Jadi nggak berbatas sungai doang. Ada
jembatan yang menghubungkan antara rumah joglo dengan pelataran di belakang. Di
seberang, ada lesehan memanjang yang berada di pinggir sungai. Luas lesehannya
bisa nampung 60an orang. Sebelah kanan jembatan ada toliet dan mushola.
Sungai di belakang, jernih dan mengalir pelan
Baiklah, tempatnya sudah
berasa nyaman. Giliran sekarang aku bicarakan soal makanannya. Secara umum
konsep yang dihadirkan adalah makanan rumahan. Aku sih suka. Makanannya enak,
rasanya berpadu satu dengan yang lain. Telur dadarnya juara, ikan nila bumbu
kuningnya juga juara, bumbu-bumbu seperti kunyit, daun salam, sereh, dipadu
dengan santan. Mme... nikmat tiada tara. Tumis tempenya juga enak. Rekomendasi untuk
makan bareng keluarga.
Soal harga, ya... apa sih
yang nggak murah di Yogyakarta. Ada sih beberapa tempat makan yang dibuat
ekseklusif dan harganya selangit. Nah, kalau di Wedangan Kampoeng ini harganya
aman di kantong. Jadi kalau mau kalap, aman sih menurutku. Ha... ha... ha....
Saat datang ke tempat
makan ini pas weekdays dan jam makan siang. Jadi lumayan rame. Beberapa
(seperti aku dan istri) bisa cukup berlama-lama di sini. Tapi beberapa (kalau
dari tampangnya sih karyawan-karyawan) hanya sebentar. Jadi tuh, setelah beres
makan, mereka langsung pergi.
Kalau weekend belum pernah
nyoba pergi ke Wedangan Kampoeng ini. Tapi kalau pun rame banget, jangan
khawatir nggak kebagian tempat duduk karena tempat duduknya banyak.
Suasana Kampung dengan menu rumahan
Wedangan Kampoeng ini bukan
jam 07 sampai jam 4 sore. Nah, menu yang dijual yang aku sebutin di atas, makanan
khas rumahan gitu. Kalau pagi, ada kue-kue yang disajikan buat sarapan loh
seperti dadar gulung, pisang aroma dan ketan. Sayang, aku datangnya pas jam
makan siang.
Kalau sore Wedangan
Kampoeng akan berubah jadi angkringan dan buka dari jam 4 sore sampe jam 12
malam, menu yang ditawarin juga beda yaitu menu angkringan. Dan di sore sampai
malam hari bakal banyak jenis sate-satean yang ditawarkan ada sate ayam, sate
usus, sate bakso, sate telor, sate kerang, sate tempe dan aneka gorengan. Kalau
malam nuansanya juga romantis, apalagi makan dan minum di bangku dan meja
pelataran dan cuaca lagi cerah. Pasti nikmat dan syahdu ha... ha... ha.... Tapi
karena aku belum nyobain makan saat malam hari jadi belum bisa cerita banyak.
Jadi kalau sedang liburan
atau ada tugas kantor ke Yogyakarta. Boleh dikunjungi nih, Wedangan Kampoeng.
Apalagi kalau pengen nyobain menu-menu khas rumahan dan menu-menu khas
Indonesia. Patut didatengin! Rekomendasi deuh!
Wedangan
Kampoeng
Jalan
Kaliurang Km 12,5, Ngaglik, Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.
Buka:
07.00
– 16.00 untuk menu rumahan.
07.00
– 24.00 untuk menu angkringan dan aneka sate.
Baca juga:
Tidak ada komentar
Posting Komentar