Apa
yang ada di benakku kalau pergi ke sebuah daerah? Nyicipin kuliner khas daerah
tersebut pastinya. Makanya kalau badan ini makin melar wajar saja ha.. ha...
ha.... Sayang saja kalau sudah jauh-jauh berpergian ke sebuah daerah enggak nyicipin makanan atau minuman khasnya.
Oh ya, selain nyobain kuliner, salah
satu hal wajib yang harus aku lakukan kalau berpergian ke daerah adalah
mengunjungi pasar tradisionalnya. Yap, pasar tradisional. Jangan heran ya!
Mengunjungi
pasar tradisional di sebuah daerah seperti memberikan energi tersendiri. Enggak
tahu kenapa, aku merasa damai dan bahagia kalau berada di tengah-tengah pasar
tradisional, dengan catatan pasar tradisionalnya benar-benar yang tradisional
ya. Yang enggak diadakan setiap hari. Barang yang dibawa juga hasil panen dari
tempatnya masing-masing. Seperti saat mengunjungi Kabupaten Landak di Provinsi
Kalimantan Tengah, surga rasanya ketika mengunjungi pasar yang berada di dekat
hotel. Jadi, pedagang membawa hasil panen berupa sayuran dan buah-buahan ke
pasar yang terletak di pinggir jalan di sebuah gang. Sayuran dan buah-buahan
yang dibawa benar-benar buah lokal yang sedang panen dan matang di pohon. Soal
harga, aduhai... menggoda sekali. Murah. Sangat sangat murah. Belum lagi
jajanan tradisional yang dijajakan juga tak kalah menggoda. Buatku itu surga
dan aku merasa bahagia karenanya.
Balik
lagi soal kuliner khas sebuah daerah. Ada makanan yang enaknya kebangetan saat berkunjung ke Makassar.
Enggak cuma satu makanan tradisional saja yang ada, ada makanan tradisional
lainnya yang enggak kalah nikmat. Seperti kita tahu Makassar adalah surganya
kuliner khas. Perlu disebutin? Coto Makassar, Konro, Sop Saudara,
Pallubasa, Pallumara, Barongko, Pisang Epe, Es Palu Butung, pisang ijo, barobbo,
lawa, pacco dan tentu saja kapurung.
Kalau makanan daging dagingan, aku
kurang suka, makanya saat berkunjung ke Makasaar beberapa waktu yang lalu
langsung deh jatuh cinta saat dibawa
ke Rumah Makan Kapurung Kasuari.Rumah makan ini dinamakan Kapurung Kasuari
karena terletak di Jalan Kasuari No.2, Kunjung Mae, Kota Makassar. Makanan yang
dijual pun sesuai dengan namanya yaitu kapurung. Tapi tidak hanya kapurung saja
yang dijual, ada makanan lainnya yang enggak kalah enak.
Menu di Kapurung Kasuari Makassar
Kapurung
Ini kali pertama aku makan kapurung,
dan langsung suka. Dari wikipedia, aku dapat info tentang kapurung...
Kapurung
adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan,
khususnya masyarakat daerah Luwu
(Kota Palopo,
Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku
dikenal dengan nama Papeda. Kapurung
dimasak dengan campuran ikan atau
daging ayam dan
aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung
mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga
telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri nama Kapurung' ini sering juga di
sebut Pugalu atau
Bugalu.
Nah, di tempat makan ini Kapurung ada tiga jenis yaitu
kapurung ikan, kapurung ayam, kapurung udang dan kapurung campur (ikan, ayam
dan udang). Rasanya aduhai juara enaknya. Tepung sagu yang seperti lem disantap
dengan sayuran dan ikan atau udang dengan kuah gurih menyatu di mulut. Ah,
nikmatnya. Alhamdulillah...
Barobbo
Selain Kapurung, rumah makan ini juga menjual barobbo.
Barobbo itu adalah bubur jagung yang diberi sayuran dan lauk. Di Kapurung
Kasuari, barobbo itu juga ada empat jenis yaitu barobbo ikan, udang, ayam dan
campur. Soal rasa, barobbo ini juga tidak kalah nikmatnya. Saat awal datang, aku
memesan kapurung tapi sempat nyobain
barobbo yang dipesan teman yang lain. Tapi jujur, barobbo ini enggak kalah
juara enaknya.
Lawa
dan Pacco
Lawa ini sejenis makanan dari ikan mentah yang
dicampur dengan kelapa. Ada juga pacco yang berbahan dasar ikan mentah yang
dicampur bumbu dan jeruk nipis. Awal mencoba sih, aku horor secara ikan mentah, namun saat dicoba, enak juga
ternyata. Oh ya, lawa dan pacco ini dipesan sebagai pendamping makanan kapurung
dan barobbo. Tapi bisa juga dijadikan menu pendamping nasi. Soal rasa, ikannya
tidak berbau amis dan enak.
Peyek
Mairo dan Ikan Pepes Mairo
Ini salah satu menu yang buat aku jatuh cinta. Peyek
Mairo dengan ikan segar yang digunakan. Setelah aku cari, ikan mairo itu adalah
ikan teri. Peyeknya yang renyah berpadu dengan ikan teri yang segar. Aduhai....
juara enaknya.
Selain peyek mairo, ada juga menu yang tidak kalah
menggoda, masih menggunakan ikan mairo sebagai bahan dasarnya. Kali ini tidak
dibuat peyek, namun dipepes. Soal rasa, tidak kalah dengan peyeknya. Kesegaran
ikan mairo yang dipadu dengan bumbu khas. Makan dengan kapurung, masuk mulut,
aduhai... juara enaknya.
Menu
yang lain...
Menu yang ada di daftar menu juga beragam dan enggak
sempat aku coba seperti ikan parede lamuru, ikan pallumara bandeng, ayam parepe
dan ayam goreng. Karena ini tempat makan yang menghidangkan kapurung jadi
pastinya banyak yang memilihnya sebagai menu utama.
Menu
Baru
Aku datang ke rumah makan ini di tahun 2016, jadi
enggak update menu baru. Tapi saat
lihat ulasan di google map terkait dengan rumah makan ini. Ada beberapa menu
baru yang dihadirkan di Kapurung Kasuari ini. Untuk makanan utama tidak banyak
yang berubah, namun untuk makanan pencuci mulut ada tambahan seperti
ongol-ongol, pisang ijo, dan pallubutung.
Soal
Rasa?
Saat berkunjung ke Makassar, aku mencoba beberapa
kapurung dan barobbo di beberapa tempat makan. Namun, jujur kapurung dan barobbo
di Rumah Makan Kapurung Kasuari ini yang juara enaknya. Ikannya segar dan
rasanya juga pas di lidah. Ada beberapa tempat makan kapurung yang saya datangi
menggunakan ikan asin atau ikan kering untuk kapurung dan barobbonya. Karena
awal awal datang ke Makassar langsung mencoba makan di tempat makan ini,
jadinya berasa jauh banget kualitas dan rasanya.
Nah, karena rasa makanan yang enak. Aku datang lagi
untuk kedua kalinya. Jatuh cinta pokoknya.
Tempat?
Berada di jalan Kasuari No.2, tempat makan ini seperti
berada di perumahan. Jadi rumah, teras depan dan sampingnya digunakan untuk
menjual kapurung. Soal tempat memang enggak instagramabel,
enggak sekeren tempat-tempat makan kekinian yang banyak beredar. Tapi ini, enggak
jadi soal (apalagi buatku), sebab kalau makanannya enak dan nikmat ini nomor
satu. Setuju nggak?
Karena tempat makan ini berada di perumahan, jadi yang
agak sulit adalah parkirannya. Tapi tenang, ada tukang parkir yang siap
melayani dan mengarahkan mobil untuk parkir di pinggir jalan.
Harga?
Harga satu porsi kapurung dan barobo dibandroll 23 ribu untuk kapurung dan barobo
ikan, ayam dan udang sedangkan kapurung dan barobo campur dikenakan harga 25
ribu. Untuk makanan lain bekisar sepuluh ribu sampai 26 ribu. Enggak rugilah,
apalagi satu porsi kapurung dan barobo bukan porsi yang kecil, bisa dimakan
berdua malah.
Pelayanan
Kalau pesan makanan di sini agak lama sih menurutku. Cuma wajar saja, tempat
makan yang ramai, menu yang dimasak juga masih fresh. Barangkali yang perlu ditingkatkan lagi adalah keramahan
pelayanan baik pengantar makanan maupun kasirnya.
Oh ya, di tempat makan ini ada live musik juga loh.
Biasanya yang nyanyi adalah pemusik jalanan. Dan... adanya live musik itu
menambah suasana menjadi hangat, seru dan asik....
***
Kalau kalian berkunjung ke Makassar, pastikan deh nyobain kapurung dan barobo. Nah, di
Kapurung Kasuari ini patut banget
kalian coba. Kudu!
Terima kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar