Kota Bukittinggi itu ngangenin. Baru pertama kali berkunjung,
saya langsung jatuh cinta dengan kota ini. Saking bahagianya, saya akan
merencanakan untuk mengunjungi kota ini lagi dan kota-kota lainnya di Sumatera
Barat.
Hal yang membuat saya kagum dan jatuh
cinta dengan Bukittinggi adalah panorama alamnya yang keren banget, adat istiadat yang masih terjaga
dan... tentu saja kulinernya yang enak-enak.
Nah, hawa sejuk Kota Bukittinggi ini membuat
nafsu makan saya tidak terbendung. Diet bakalan lupa kalau ke kota ini ha...
ha.... Enaknya berkali-kali lipat. Selama saya berkunjung ke Bukittinggi, ada lima
makanan enak dan khas yang wajib kamu coba kalau ke Bukittinggi. Apa saja
makanan enak itu? Ini dia....
Martabak
Mesir
Saya sampai ke Bukittinggi sekitar jam
10 malam. Perjalanan selama dua jam dari Padang membuat perut saya mulai lapar.
Saat turun, seorang teman lama menyambut kedatangan saya, kemudian ia membawa
saya untuk mencicipi kuliner ini. Yap, martabak mesir Bukittinggi.
Martabak Mesir ini sama dengan
martabak telur pada umumnya. Namun uniknya adalah martabak ini dimasak di atas
tungku kayu. Soal rasa, martabak mesir
ini tidak terlalu berbeda dengan martabak telur pada umumnya, namun karena
dimasak di atas tungku kayu ada otentik rasa yang masuk, menyelinap dalam rasa.
Membuat mulut tak berhenti mengunyah ha... ha... ha....
Suhu yang dingin, martabak mesir yang
hangat dipadu dengan kuah cuka khas martabak mesir yang pedas dan acar yang
nikmat sembari berbincang dengan teman lama adalah salah satu kebahagiaan
hakiki. Nikmat sekali. Alhamdulillah.
Pisang
Panggang
Sarapan pagi di Bukittinggi jelas
banyak pilihan. Salah satunya adalah pisang panggang. Kuliner nikmat yang
berbahan pisang dan santan ini memang biasanya disantap untuk sarapan.
Kami berkunjung ke Pisang Panggang H.
M. Zen yang terletak di dekat Tugu Jam Gadang. Oh ya, Pisang Panggang H. M. Zen
ini lumayan terkenal lho. Tempat makan
ini tidak hanya menjual pisang panggang. Makanan dan minuman seperti lontong,
kacang padi, es tebak susu, dan aneka makanan dan minuman lainnya dijual di
sini. Saat datang, di meja juga tersedia kue kue tradisional. Ah, surga banget.
Jadi pisang panggang ini adalah pisang
yang dibakar bersama kulitnya kemudian dikupas dan dihidangkan di piring.
Biasanya dalam satu porsi terdapat dua pisang. Jenis pisang yang digunakan
adalah pisang ambon. Nah, agar nikmat pisang panggang ini disiram dengan kuah
santan yang gurih dan biskuit.
Awalnya saya agak gimana gitu ketika
pisang panggang ini terhidang di atas meja. Sarapan pagi dengan kuah santan? Yang
benar saja he... he... he....
Namun, saat saya mengambil potongan
pisang dengan sendok lantas menyuapkan ke dalam mulut. Keheranan saya hilang
dalam sekejab. Perpaduan pisang yang manis dengan kuah santan yang gurih dan
biskuit membuat hidangan pisang panggang ini memikat lidah saya. Nikmaat...
juara enaknya. Alhamdulillah.
Nasi
Kapau
Menjelang makan siang, menu yang jadi
pilihan teman saya adalah nasi kapau. Pasti banyak yang bertanya-tenya mengenai
nasi kapau ini karena ternyata nasi kapau ini mirip dengan nasi padang tapi
lumayan banyak perbedaannya.
Menu yang dihidangkan di nasi kapau
ini beragam. Lauk seperti telur, ayam, ikan, daging dihidangkan di wadah baskom
besar yang terbuat dari bahan logam yang disusun sedemikian rupa. Si penjual
biasanya berada di atas. Nah, ini keunikan dari nasi kapau, penjual akan
mengambil lauk dengan sendok panjang dari atas.
Kulineran nasi kapau ini terletak di
Pasar Lereng Los Lambuang, dekat dengan Tugu Jam Gadang. Di sini, beberapa
rumah makan yang menyajikan nasi kapau cukup banyak. kita tinggal memilih mau
makan di mana.
Perut yang lapar, suhu udara yang
sejuk dan adem. Membuat rasa lapar makin menjadi-jadi. Kami singgah di lapak
nasi kapau Ni Er. Saat saya masuk banyak orang yang sedang bersantap siang di
kedai ini. Saya memilih ikan sebagai menu utama ditambah sayur nangka muda,
daun singkong (miriplah dengan nasi padang).
Suapan demi suapan. Kunyahan demi
kunyahan. Alhamdulillah, nikmatnya tiada tara. Nasi hangat dengan lauk
berlimpah bumbu yang meresap benar-benar kekayaan kuliner Indonesia yang patut
untuk terus dilestarikan dan dijaga.
Ada salah satu menu yang sedikit “horror”
buat saya di nasi kapau ini he..he... yaitu gulai usus. Usus besar, bagian dalamnya
dimasukkan kocokan telur dan tahu
kemudian digulai. Rasanya enak banget
buat mereka yang suka. Kalau saya memandanginya saja cukup he... he... Tapi,
kalau nanti berkunjung ke Bukittinggi lagi pengen nyobain ah.
Saat makan, beberapa wisatawan asing
berkunjung ke tempat makan kami. Menanyakan soal menu. Namun saat dijelaskan
jika makanannya berbumbu pedas ia urung untuk makan. Satu porsi nasi kapau ini
cukup merogoh kocek 25 ribu saja. Terjangkau banget dan bakalan jadi pengalaman kuliner yang bakal terngiang
sepanjang hayat.
Keripik
Sanjai
Ngomongin soal camilan, keripik yang
satu ini sudah terkenal di mana-mana dan wajib jadi oleh-oleh, yap, keripik singkong
Sanjai. Biasanya kalau berpergian ke Sumatera Barat, keripik singkong balado
Sanjai ini pasti akan dijadikan oleh-oleh.
Nama Sanjai berasal dari nama jalan
yang terletak di Kota Bukittinggi. Jalan Sanjai yang berada di Desa Manggis Gantiang
Sanjai ini, sebagian besar warganya adalah produsen dari keripik Sanjai, makanya
tidak mengherankan kalau keripik singkong balado ini bernama Keripik Sanjai.
Ngomongin soal rasa, keripik balado Sanjai ini
rasanya tentu saja pedas dan gurih. Keripik singkongnya pun renyah, tidak
keras, juga tidak lembek karena bumbu sambal balado. Oh ya, selain rasa balado,
keripik sanjai ada juga yang asin. Tapi mau yang asin atau balado, dua-duanya
rasanya enak dan teksturnya itu lho, renyaah.
Jika ingin membeli keripik sanjai ini.
Tenang. Kalian cukup datang ke sentra oleh-oleh yang tersedia cukup banyak di
Jalan Veteran Bukittinggi, salah satunya adalah Pusat Oleh-oleh Ummi Aufa
Hakim. Selain keripik sanjai, oleh-oleh khas Bukittinggi atau Sumatera Barat
tersedia di sini. Lengkap.
Katupek
Pical
Selain, pisang panggang, menu sarapan
yang kudu dicoba adalah katupek pical. Aduh, saat menuliskan katupek pical ini,
saya masih terngiang-ngiang dengan kenikmatan hidangan ini ha... ha... ha....
Katupek pical ini sebenarnya sejenis
pecel atau gado-gado. Di Bukittinggi katupek pical ini biasanya dimakan untuk
sarapan. Saya lupa persisnya letak penjual katupek pical ini karena terletak di
pinggir jalan. Namun biasanya gerobak ditutup dengan tenda/kain warna putih
yang bertuliskan Katupek Pical Kapau.
Satu piring katupek pical dihargai
sekitar 8 ribu hingga 10 ribu rupiah. Dalam satu porsi katupek pical terdapat
potongan ketupat, mie kuning, daun singkong dan kol yang sudah direbus dan diiris-iris,
rebusan tauge dan irisan jantung pisang. Bahan yang sudah dimasukkan di piring
kemudian disiram dengan bumbu kacang. Katupek pical makin menggoda ketika
kerupuk warna merah jambu menjadi pelengkap hidangan ini.
Saya pun menyendokkan satu suapan ke
mulut. Rasanya, enak banget. Juara enaknya. Paduan sayur dengan bumbu kacang
yang diramu sedemikian rupa membuat katupek pical ini nikmat tiada tara. Wajib
banget sih kamu coba kalau berkunjung
ke Bukittinggi.
***
Khasanah kuliner di Indonesia terutama
di daerah-daerah emang enggak ada bandingannya. Selain rasa yang nikmat dengan
bumbu-bumbu khas Indonesia, kuliner di daerah-daerah memiliki kemiripan dan
histori di setiap hidangan. Termasuk makanan enak di Bukittinggi.
Jadi.... kalau kalian berkesempatan
untuk berkunjung ke Bukittinggi. Selain wajib menikmati pemandangan alam yang
keren. Wajib juga menikmati makanan enak di Bukittinggi. Lupakan diet dulu deh! He... he... he....
Aku juga penyuka makanan khas minang, tapi sayangnya belum pernah ke daerah sana, mungkin kalau makan langsung disana lebih nikmat kali ya rasanya
BalasHapusSaya belum pernah ke daerah Sumatera, Mas. Dan terus berdoa, semoga segera terwujud, termasuk ke Padang dan Bukit Tinggi.
BalasHapusNah, saya sudah pernah cobain tuh Martabak Mesir, Mas. Belinya di Rumah Makan Sederhana Rawamangun. Terus cobain nasi Kapau di jalan Matraman dekat senen. Kripik sanjai suka beli juga di derah Senen dan kadang dibawain teman. Kalau gulai usus, pernah nyoba pas diajak teman makan di warung padang hahaha.
Tapi memang sih, kalau daerah udara sejuk, penginnya makan mulu hahaha
Pisang panggang dan nasi kapau dahhhhh.
BalasHapusDi Surabaya ada resto Padang Kapau, enak-enak makanannya, meski harganya uwow uwow hahaha
Biasanya makan di sana kalau di traktir kantor, jadi langganan orang proyek di jasa Marga :)
penasaran dengan nasi kapaunya. Semoga tahun ini bisa ikutan paksu tugas ke payakumbuh, kan tetanggan tuh dengan bukit tinggi.
BalasHapusBanyak yg aku suka ternyata, tp sayang belum pernah ke Bukit Tinggi, semoga ada rezeki & bisa travelling kesana 😍
BalasHapusHwaa... Kl ke Bukik Tinggi makan ajalah kerja kita, hahaha... Smua udah pernah kucoba kayaknya, tinggal gulai usus gegara pas ditawari saya sedang program diet, nyesal deh wkwk
BalasHapusKeripik Sanjay nya pun endeuss... Palagi kl yg pakai campuran cabe rawit, sshh...pedes beud. Eh itu lg ngebakso apa ngemil sih haha
yang ketupak picel sama martabak ini kayaknya enak beneran buat coba dimakan. terutama yang martabak karena selalu ada khas rasanya ketika dimasak dengan tungku kayu dan gas LPG
BalasHapusBukit tinggi emang hitz banget yak.Pemandangannya budayanya obyek sejarahnya asik asik.Eh tadi baca ada menu kacang padi😁 udah lama banget gak denger orang nyebut kacang ijo dengan nama kacang padi
BalasHapusaduduw bikin ngiler itu makanannya..
BalasHapusyang udah saya coba cuma keripik sajay doang. enak, pedes-pedes gtu. hehe..
ku penasaran sama nasi kapau. sebenernya banyak yang jual di jakarta, tapi belum pernah nyoba..
Kalau dengar Bukit Tinggi yang kuinget adalah Bung Hatta :D
BalasHapusEh ternyata Jam gadang itu di Bukit Tinggi ya buka di Kota Padang wkwkwk, gk tau #tutupmuka
Luar biasa kulinerannya, enak2 kyknya. Penasaran sama pisang panggangnya, enak kyknya kerendem santen gtu :D
Aki hadi lapeeerr..
BalasHapusSayang sekali waktu ke Sumbar tempo hari ngikut sama teman yang asli Payakumbuh. Jadi deh banyakan eksplor Payakumbuh dan enggak singgah ke Bukittinggi. Duh nyesek hati
Tapi jadi semangat mau ajak anak dan suami kapan waktu ke situ.
Pasti, jalan-jalan juga kulineran !
Dari menu yang diatas kayaknya mesti coba martabak mesir sama pisang panggang deh kayaknya enak banget. Semoga aja yes bisa makan menu diatas di Bukit Tinggi langsung hehe.
BalasHapusMeski belum pernah ke sana. Kaykanya nasi kapau paling bikin penasaran sih. Selain khas sono pasti juga ngenyangin
BalasHapusAku pisang lovers, eh banana lovers 😍 menarik banget pisang panggangnya. Boleh ya mas kalo ke Jogja aku jastip nanti tukeran sama gudeg deh 🤣
BalasHapusDari list di atas yang memang berasal dari Bukittinggi kayaknya cuma Nasi Kapau dan Gulai usus yang isinya telor. Kalau yang lain di daerah Minang lain ya banyak ya.
BalasHapusAku termasuk pencinta kuliner Padang loh, ternyata setiap daerah di sumbar memiliki makanan khas yac mas... Oh iya makanan khas bukit tinggi dengan Payakumbuh itu sama kah?
BalasHapusWaduh, baca deskripsi per menu bikin saya tiba-tiba telan ludah membayangkan rasanya, nikmatmyaaa. Semoga suatu saat saya juga bisa deh menginjakkan kaki di Bukittinggi, menjelajahi wisata dan mencicipi kulinernya
BalasHapuswah, kalau makanan khas minang memang juara mas.
BalasHapusSudah icip langsung di Bukit Tinggi.
nasi kapau dan keripik sanjai jadi favorit.
oia, di Medan kuliner khas minang banyak banget loh..
harganya bersahabat, rasanya juara..
Aku belum pernah ke Bukittinggi. Dan tiba-tiba pengen pake banget kesana. Semoga kapan2 bisa piknik ke Bukittinggi nih. Pengen kukineran disana uy. Thanks kak ulasannya😊
BalasHapusnasi kapau sama katepuknya mantab ini sepertinya, selera khas nusantara banget ya, jadi mau kesana
BalasHapus