Menjelajah Palembang: Pempek Terenak di Palembang

Hari kedua.

Hari pertama sampai di Kota Palembang tidak lantas membuat saya dan istri untuk buru-buru berburu pempek. Semua dikembalikan pada tujuan awal kedatangan, yaitu mengunjungi beragam gerai pempek yang terkenal dan sedikit menganalisa apa yang membuat brand pempek di Kota Palembang tetap bertahan.

Bicara soal brand, perlu puluhan tahun untuk membangun sebuah brand agar lekat di benak masyarakat. Dan, mempertahankan brand sebuah produk nyatanya bukan perkara mudah. Banyak faktor yang harus diperhatikan seperti mempertahanakan kekhasan produk, inovasi produk, pelayanan yang rapi dan menggunakan kekuatan produk secara menyeluruh termasuk memanfaatkan sosial media, blog dan kanal youtube di era digital seperti sekarang.
Gerai Pempek Candy
Banyak brand-brand yang terkenal hingga sekarang. Ngomongin mie instan, sebagian besar orang akan menyebut Indomie. Bicara soal minuman dalam kemasan, Aqua yang biasanya orang akan sebut. Saya juga penasaran, jika bicara pempek di Kota Palembang brand apa yang paling diingat?

Setelah memesan tiket kebarangkatan, hotel dan akomodasi, saya iseng mencari pempek apa yang enak dan terkenal di Palembang. Dan, ada beberapa list yang sudah saya catat. Di hari kedua ini, dari menjelang siang hingga malam. Perburuan akan pempek siap saya dan istri lakukan.
***
Pagi menjelang dengan sedikit kantuk yang masih tersisa setelah semalam menikmati ikan pindang dan menikmati malam di pinggiran Sungai Musi. Apalagi hotel yang saya tempati tidak tepat berada di pusat kota, namun akses menuju jalan-jalan besar di Kota Palembang cukup mudah untuk dijangkau meskipun lumayan jauh.

Sekitar pukul setengah tujuh, kami menuju ke lantai paling atas di hotel untuk menikmati sarapan di roof top. Hotel yang saya pilih memang bukan hotel berbintang. Saya memilih hotel syariah selama berkunjung ke Palembang. Walau bukan hotel berbintang empat atau lima, namun  fasilitasnya cukup lumayan termasuk sarapan.

Ada beberapa menu yang ditawarkan nasi goreng, nasi putih dengan ayam mentega dan sayur buncis, sambal dan kerupuk. Roti tawar dengan beberapa pilihan selai. Minuman seperti juice, teh dan kopi juga disediakan.

Setelah sarapan saya kembali ke kamar untuk bersiap-siap menjelajah pempek di Palembang. Dan... pilihan pertama ada di Pempek dan Kacang Merah V*** (saya beri bintang karena ada pengalaman yang tidak mengenakkan saat berkunjung ke gerai pempek ini).

Pempek Gerai Pertama: Pempek dan Kacang Merah V***

Saya sampai saat menjelang makan siang meski masih terbilang pagi. Sekitar pukul setengah sebelas. Namun kedai pempek ini sudah ramai dikunjungi. Wajar saja mengingat kunjungan saya ke Palembang masih masuk waktu libur lebaran.

Saat masuk, saya sedikit mengalami kebingungan untuk mencari meja karena sudah penuh. Gerai pempek yang terdiri dari dua lantai ini hanya memfungsikan lantai bawah, lantai atas sedang direnovasi dan saya hampir saja naik ke lantai dua sembari masih planga plongo karena karyawan di gerai ini yang terkesan bodo amat.

Suasana sudah tidak mengasyikkan tapi saya masih penasaran. Di tengah kebingungan yang masih melanda, ada pengunjung yang mulai bersiap-siap meninggalkan meja. Selang beberapa menit kemudian, saya sudah menempati meja tadi.

Ternyata perjuangan belum berakhir karena karyawan gerai yang sibuk dan terkesan bodo amat. Saya semakin penasaran seenak apa sih pempek di gerai ini sehingga untuk mencicipinya perlu kekuatan dan efort yang tidak sedikit.

Saya kembali memanggil karyawan perempuan berkulit kuning untuk mencoba memesan. Jujur, wajahnya yang tidak ramah membuat saya kurang sreg untuk berlama-lama di sini. Tapi karena sudah nanggung, saya selesaikan saja dulu. Akhirnya, seorang karyawan pria mendatangi kami. Saya memesan seporsi pempek kecil lengkap. Seporsi pempek kapal selam. Seporsi tekwan dan es kacang merah.

Pesanan kami datang tidak berselang lama. Saya mencoba pempek yang terhidang. Untuk rasa, memang cukup enak terutama pempek kulit. Cukonya juga lumayan enak. Kalau untuk tekwan, rasa micin masih cukup mendominasi. Es kacang merah tidak terlalu istimewa. Biasa saja. 
Pempek Kulit
Sembari menikmati pempek, suasana riuh masih terlihat. Sistem gerai yang kurang baik membuat beberapa pengunjung terkesan diabaikan belum lagi karyawan berwajah kecut yang kurang cekatan membuat suasana menjadi semakin tidak nyaman.

Di dekat kasir, ada pemesan aneka oleh-oleh khas palembang dengan merk gerai ini. Pempeknya pun bisa dibeli. Namun semerawutnya tata cara pemesanan membuat saya berpikir, ada yang salah dengan gerai ini.

Usai menikmati pempek di gerai ini, saya ke meja kasir. Harga pempek di gerai ini lumayan juga, di atas rata-rata pempek di Palembang. Ketika keluar dari gerai saya dan istri buru-buru ambil kesimpulan untuk enggan kembali lagi ke gerai pempek ini.

Pempek Gerai Kedua: Pempek Pak Raden

Saya dapat informasi pempek ini dari rekomendasi beberapa teman dan google tentunya. Bersebelahan dengan Transmart Palembang, Pempek Pak Raden ini sudah berdiri sejak lama rupanya. Saya masuk dan mulai memesan, kondisi di dalam gerai tidak terlalu ramai. Cuma yang mengherankan buat saya adalah adanya ruang VIP di dalam gerai ini. Saya kurang paham, namun sepertinya ada perbedaan antara ruang biasa untuk menyantap pempek dengan ruang VIP. Beda kelas meskipun intinya sama-sama tempat untuk menyantap pempek.
Pempek Pistel isi pepaya tumis
Pempek yang tersedia cukup lengkap termasuk pempek pistel yang berisi tumis pepaya (tidak semua gerai menjual pempek jenis ini). Saya memesan pempek kecil dengan varian yang lengkap. Rasa pempeknya enak, cukonya juga enak, walaupun pelayanan dari para karyawan yang terlihat datar datar saja. Harga pempek persisnya saya lupa, namun lumayan terjangkau dibandingkan gerai pempek sebelumnya.

Pempek Gerai Ketiga: Pempek Lala
Karena pempek adalah makanan khas Palembang, jadi surganya pempek dari segala jenis pasti ada di sini. Mulai dari harga yang cukup mahal, terjangkau, hingga murah meriah namun tidak menanggalkan kualitasnya. Seperti pempek yang terletak di Kampung Pempek 26 Ilir ini, di mana satu jalan semua toko pempek dan oleh oleh khas Palembang lengkap tersedia.

Pempek Lala begitu ramai saat kami datang. Sangat ramai malah. Saat lihat daftar menu, selain lengkap varian makanan dan minumannya harga pempeknya emang murah sekali. Sangat sangat terjangkau. Satu pempek kecil dihargai seribu rupiah, namun karena saya datang saat liburan pempek dihargai 1500 rupiah karena bahan baku ikan gabus yang ikutan naik saat lebaran. 
Lenggang Panggang
Bagi saya, tidak masalah, karena harga segitu masih sangat terjangkau dibandingkan dengan gerai pempek sebelumnya. Soal rasa, pempek di gerai ini terasa enak dan ikannya terasa. Namun dari ukuran dan kekenyalan gerai pempek sebelumnya lebih “ngena”, begitu juga dengan cukonya. Meskipun ramai, namun karyawan Pempek Lala yang berjaga terlihat cekatan dalam melayani pengunjung. Begitu pula dalam hal pemesanan pempek untuk dijadikan oleh-oleh, terasa cepat dan lumayan rapi sistemnya.

Pempek Gerai Ke Empat: Pempek Candy

Setelah puas menikmati ragam pempek, menjelang sore kami menyempatkan untuk menikmati sore di pinggiran Sungai Musi yang masih saja ramai. Sesudah itu, kami kembali menjelajah, kali ini Pempek Candy.

Kalau menurut saya, salah satu brand pempek yang dikenal orang di luar Palembang adalah Pempek Candy. Itu tersirat saat beberapa kali saya update status sedang melakukan perjalanan ke Palembang, banyak yang memesan Pempek Candy. Atau beberapa kali orangtua murid yang bertugas di Palembang, saat pulang biasanya akan membawakan kami para guru oleh-oleh pempek dan merk yang selalu dibawa adalah Pempek Candy.
Menu Pempek dan lainnya di Pempek Candy

Begitu lekatnya merk dan brand pempek ini membuat saya langsung menaruh di daftar tempat yang harus dikunjungi tanpa berpikir panjang. Cuma sekalian balik ke hotel, Pempek Candy dipilih di akhir penjelajahan.

Kami mendatangi gerai Pempek Candy di Jalan Jenderal Sudirman. Saat masuk suasana hangat terasa, karena karyawan yang berdiri dekat pintu masuk menyapa dengan senyum tulus. Bagi saya ini poin tambahan.

Gerai cukup ramai, yang datang pun terlihat cukup berkelas, setidaknya itu yang ada di pengamatan saya. Saya duduk dan mengamati sekitar, salah satu pelayan gerai memberikan daftar menu. Dari daftar menu yang berbentuk buku dengan design yang tidak biasa membuat poin dalam benak saya untuk gerai ini bertambah. Itu tandanya Pempek Candy serius dalam melakukan perbaikan termasuk daftar menu.

Saya kembali memesan pempek kecil semua varian, lenggang goreng, dan minuman es kacang merah. Sistem yang rapi, membuat semua karyawan sudah mengetahui tugasnya di gerai ini sehingga selang waktu yang tidak lama, makanan yang kami pesan datang. Soal rasa, dari dulu Pempek Candy dikenal dengan rasa yang enak, kekenyalan pempek yang pas, cuko yang enak dan kualitas pempek yang baik. Bicara harga, satu pempek dihargai dengan harga 4ribuan.

Ngomongin soal tempat, tata ruang yang apik dengan interior yang asik membuat pengunjung betah dan nyaman. Kalau mau memesan pempek untuk dibawa pulang, tinggal datang di bagian belakang karena karyawan yang mencatat dan mengemas pesanan sudah siap. Rapi sekali sistemnya.
***
Kunjungan kami sudahi dulu. Seharian makan pempek membuat lidah agak keblinger ha..ha... Tapi dari semua gerai yang dikunjungi, saya salut dengan gerai Pempek Candy dalam mempertahankan brandnya. Secara kualitas rasa dan kekenyalan Pempek Candy masih bertahan, secara kenyamanan gerai pengunjung dibuat nyaman dengan tata ruang dan interior yang kekinian. Namun satu lagi yang penting, sistem pelayanan yang rapi, ramah dan cekatan membuat pengunjung makin menikmati menyantap pempek di gerai atau untuk membawanya sebagai oleh-oleh. Satu hal yang pasti dilakukan pengunjung yaitu untuk datang lagi dan lagi.
***
NB.
Di tulisan ini murni hasil pengamatan.
Tidak ada unsur endorse :)

15 komentar

  1. Empek-empeknya menggoda semua,bikin aku ngiler😁. Tapi aku penasaran sama pempekn pistel itu loh.

    BalasHapus
  2. Aku br tau ada pempek pistel. Kayaknya di Surabaya belum ada deh yg jual. Pengen lagi main ke Palemban. Semoga segera bang

    BalasHapus
  3. Duh gerai pempek V** gitu amat yak..jadin illfeel. Kalau rasa enak tapi layanan enggak menyenangkan ya lewaaat dah, ga bakalan kembali datang.
    Terima kasih referensinya Mas...beberapa sudah pernah makan di gerai pempek cabang Jakarta. Semoga satu hari bisa makan di tempat asalnya

    BalasHapus
  4. Hihi, seharian menunya pempek melulu ya Mas... Ckck salut saya. Total banget Mas Erfano dan istri demi penjelajahan pempek Palembang yg terenak dan branding analyze. Good job and tfs.

    BalasHapus
  5. Demi apa coba, bca artikel ini aku jadi ngeces. Apalagi liat pemepk isi pepaya muda yang sering kami sebut pempek pistel. Yhummmmyyy tenan...

    BalasHapus
  6. Noted banget nih ulasan tempat pempek-pempek yang rekomended di Palembang,puas banget wisata kulinernya sampai ke 4 gerai pempek

    BalasHapus
  7. Yang paling terkenal aku tahunya pempek Pak Raden sama pempek Candy, wah aku pernah nyoba walau bukan di Palembang, memang enak banget, bagaimana kalau makan di Palembangnya langsung ya....

    BalasHapus
  8. Mumpung di Palembang puas2in ya mas makan pempek hahaha. Itu kenapa yang pempek pertama dikasi bintang2? V bla bla haha.
    Aku gak tau pernah makan yang mana, kdng suka dibawain teman dr Palembang tapi gk pernah merhatiin yang mana lansgung santap soalnya wkwkwk.
    Eh tapi Pak Raden itu cukup familiar, mungkin pernah dibawain itu :D

    BalasHapus
  9. Serius mas seharian full makan pempek ? Saya aja bacanya kebegahan 😆

    Tp ngomongin pempek emang makanan favorite sih itu . Ngebayangin cuko nya yg pedes seger seger gitu . Bikin ngiler . Aku belum pernah sih nyobain langsung pempek yg dr palembang asli . Tp dideket rumah ku ada pempek yg enak juga orang nya asli Palembang . Nah cuko nya itu muaantaaap

    BalasHapus
  10. Kalau pempek kulit, yang paling enak emang pempek candy. Udah jadi brandnya dia. Kalau jenis yang lain, pempek yang ga ada merk masih banyak yang lebib lemak.

    BalasHapus
  11. Pempek Pak Raden ini yang ga boleh ketinggalan dicobain kalau di Palembang ya mas. Hehehe. Tapi tambahan nih, menu Palembang yg ga boleh lewat juga ada mie celor sama tekwan. Duh sedeep.

    BalasHapus
  12. terkadang pelayanan atau servis ke pelanggan berada di urutan pertama ya mas.
    makanan enak tapi wajah petugas yang melayani kita kecut semua, saya takut buat balik lagi.

    rasa tak seenak toko sebelah tapi pelayanannya simpatik, masih mengademkan hati, masiih bisa dimaafkan.


    mpekmpek pak Raden termasuk banyak cabangnya di kota-kota lain. apa frenchise ya?

    mpekmpek candy emang yang paling sering dibawa sebagai oleh-oleh ya...

    BalasHapus
  13. Asyik deh. Tulisan organik tentang makan-makan nih..

    Waktu ke Palembang sepertinya aku pernah nyoba Pempek Candy deh. Coba ah aku cari fotonya lagi.

    Oia mas, next coba tulis minuman khas Palembang apa ya..

    BalasHapus
  14. Salah satu poin penting saat kita berkunjung ke rumah makan atay resto itu ya pelayanan yang ramah dan senyum yang tulus, bener ga? Sebagai pengunjung Kita jadi merasa nyaman dan dihargai. Apalagi kalau emang makanannya enak dan kualitas terjamin, pasti bakalan balik lagi. Ini nig yang diterapkan Pempek Candy, salut

    BalasHapus
  15. Pempek candy biasa jadi oleh-oleh dari kota Palembang. Namun, di Palembang kataku, yang murmer lain juga cukup enak meski tak bemerek dibandingkan di Jakarta, menurutku hehehe...

    BalasHapus