“Take care of the earth and she will take care of you”
Berkunjung
ke area bekas tambang yang terlintas dalam benak orang awam seperti saya adalah
daerah tandus, gersang, panas dan berdebu. Namun, lintasan dalam pikiran itu
terbantahkan ketika menginjakkan kaki di area Quarry D, bekas tambang pabrik
Indocement.
***
Quarry
Walk
Pagi
itu tidak seperti pada pagi biasanya. Matahari pagi yang biasanya terik kali
ini cukup bersahabat. Bisa jadi hujan di sore kemarin yang meredam terik.
Jalanan yang biasanya berdebu turut redam. Dan ini jelas menguntungkan kami
yang ikut serta dalam acara Quary Walk, yang merupakan rangkaian acara ulang
tahun Indocement ke-44.
Semua
orang tahu kiprah Indocement dalam membangun Indonesia. Produsen semen
terkemuka di Indonesia ini telah malang melintang di dunia pertambangan sejak
tahun 1975. Indocement sendiri berdiri sejak tahun 1985 dari penggabungan 6
perusahaan yang memiliki 8 pabrik semen yang beroperasi sejak 1975. Lantas,
tahun 1989 Indocement menjadi perusahaan public di Bursa Efek Jakarta (sekarang
BEI) dengan kode saham (INTP). Pada tahun 1991 Indocement mengakusisi pabrik
baru yang menjadi Plant 9 di Kompleks
Pabrik Palimanan. Lalu, tahun 1996 Indocement menyelesaikan pembangunan Plant
10 di Kompleks Pabrik Palimanan. Di tahun 1998, pengambilalihan PT Indo Kodeco
Cement (Plant 12) melalui penggabungan usaha di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan
Selatan dan tahun 1999 Indocement menyelesaikan pembangunan Plant 11 di
Kompleks Pabrik Citeureup.
Memasuki
era tahun 2000-an, HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas
Indocement di tahun 2001. Lalu tahun 2005 dilakukan peluncuran Portland Composite Cement (PCC) ke pasar
Indonesia. Tahun 2008, Indocement menerima Certified
Emission Reductions (CERs) untuk proyek bahan bakar alternative.
Tahun
2012, Indocement memulai penggunaan kereta api untuk distribusi semen kemudian
tahun 2015 menjadi salah satu anggota pendiri Green Product Council Indonesia dan tahun 2016 : meluncurkan “Semen
Rajawali” dan menyelesaikan pembangunan Plant 14, Kompleks Pabrik Citeureup. Di
tahun 2017 Indocement meluncurkan produk “Slag Cement” yang digunakan untuk
proyek Pelabuhan Patimban serta tahun 2018 Indocement melakukan transformasi
tim sales Indocement dengan konsep Sales is a Science (SiaS).
Kami
berkumpul di lapangan di sekitar area tambang. Hangatnya mentari pagi setelah
hujan kemarin membawa semangat para
karyawan Indocement dalam mengikuti Quarry Walk ini. Belum lagi, ribuan pohon
di area bekas tambang membawa hawa sejuk yang tak terelakkan. Di Indocement
Citeureup (Komplek Pabrik Citeureup, Bogor) ini memiliki 10 pabrik sedangkan di
Palimanan, Cirebon memiliki 2 pabrik dan Komplek Pabrik Tarjun Kotabaru,
Kalimantan Selatan hanya memiliki 1 pabrik. Kapasitas produksi terpasang
Indocement mencapai 24,9 juta ton semen per tahun.
Sekitar
500 orang lebih karyawan Indocement berkumpul. Acara dimulai dengan senam
terlebih dahulu. Instruktur senam yang heboh membuat suasana pagi menjadi lebih
bergelora. Acara dilanjutkan dengan menanam pohon oleh direksi Indocement
sebagai simbol kepedulian Indocement terhadap lingkungan. Setelah menanam
pohon, acara dilanjutkan dengan pengibaran baliho besar yang bertuliskan Hari
Ulang Tahun Indocement 44 tahun “Bergerak Berkarya Bersama”.
Kegiatan
yang ditunggu-tunggu pun tiba, Quarry Walk dimulai dengan melakukan trekking ke
area bekas tambang. Matahari mulai beranjak, namun semangat para peserta tak
ikut beranjak. Saya ikut serta di kelompok pertama dalam Quarry Walk sepanjang
3 km ini.
Reklamasi Bekas Lahan Tambang
Bicara
soal lokasi tambang, pikiran kita akan melanglang pada galian-galian tambang
dengan lubang-lubang tak terurus. Yang jika musim penghujan datang,
lubang-lubang itu akan membentuk danau danau kecil dengan ekosistem yang kacau.
Namun ketika mengunjungi bekas tambang di Indocement, pemandangan yang ada di
lintasan pikiran tadi terbantahkan. Sepanjang quarry walk, pepohonan senantiasa
menemani. Tak hanya satu namun ribuan pohon yang sengaja ditanam di lahan
tambang membawa hawa sejuk dengan ketersediaan oksigen yang tidak ada habisnya.
Kebun Tegal Panjang
Saya
memasuki area Kebun Tegal Panjang, wangi tanah selepas hujan dan dedaunan yang
gugur dan lapuk terasa begitu menggoda. Pohon jati yang berbaris rapi membuat
kekaguman saya bertambah. Pohon jati sudah tinggi tinggi dengan prediksi umur sudah
di atas lima tahun.
Kebun
Tegal Panjang terletak di kawasan Quarry D dengan luas 12 hektar. Kebun ini dikelola
oleh 10 orang petani, dua orang tenaga pengawas dan 8 orang
petani kebun yang berasal dari desa mitra Indocement. Kebun ini berisi tanaman
vegetasi berbatang keras dan lunak.
Kebun Tegal Panjang
Indocement memanfaatkan Kebun Tegal Panjang sebagai
laboratorium pertanian/perkebunan. Indocement juga berusaha memperkenalkan
nilai keekonomian dari tanaman berbatang lunak seperti Pohon Cinta, Andong
ataupun monstera. Nah, salah satu budidaya yang sudah bernilai ekonomi adalah
budidaya pohon cinta, dimana dibeli oleh pengusaha bunga papan/hias di Rawa
Belong. Omset perbulan petani Kebun Tegal Panjang mencapai Rp. 800.000-2.000.000/bulan
tergantung hasil panen dari tanaman cinta dan hortikultur tanaman lainnya.
Jenis tanaman yang ditanam berada di sela tanaman pokok (tanaman energi dan
tanaman kayu).
Saat masuk ke Kebun di kawasan Quarry D, mata akan dimanjakan
dengan pohon jati yang berbaris rapi. Kemudian tanaman pohon cinta dan
tanaman-tanaman lain yang tak kalah membuat kagum dan takjub, bekas lahan
tambang disulap menjadi kebun dengan banyak tanaman asri.
Beberapa
jenis pohon yang ditanam di area reklamasi Quarry D antara lain:
o Pohon
Mahoni
o Pohon
Jinjing
o Pohon
Dadap
o Pohon
Ketapang
o Pohon
Bintaro
o Pohon
Daun Kupu-Kupu
o Pohon
Pucu Merah
o Pohon
Jati
o Pohon
Kembang Sepatu
o Pohon
Glodokan Lokal (Polyantha longifolia)
o Pohon
Beringin
o Pohon
Tanjung ( Mimosops elengi)
o Pohon
Flamboyan (Delonik regia)
o Pohon
Mangga (Mangifera indica)
o Pohon
Johar
o Pohon
Cempaka Manglit (Michelia campaka)
o Pohon
Trembesi (Samanea saman)
o Pohon
Kembang Kecrutan (Spatodhea campanuliata)
Mata
Air Cikukulu
Setengah perjalanan dalam Quarry Walk telah dijalani. Terus terang,
meski keringat mulai bercucuran namun semangat dalam mengikuti kegiatan ini
masih bergelora. Setelah melewati beberapa tanaman buah, peserta Quarry Walk melewati
sungai dangkal yang begitu jernih dengan bebatuan sebagai alat untuk
menyeberang. Melangkah beberapa meter terlihat sungai dan mata air.
Mata
Air Cikukulu yang terletak di Kawasan Quarry D ini berada di Desa Lulut,
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor dengan luas area konservasi mata air
cikukulu mencapai 5 hektar. Mata Air Cikukulu ini sudah memenuhi persyaratan
kualitas air bersih yang tercantum di
Permenkes No.416/MEN.KES/PER/IX/1990 mengenai standar kualitas air.
Sebanyak
350 KK memanfaatkan air dari Mata Air Cikukulu karena Indocement membuka akses
untuk masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Indocement juga melakukan pipanisasi air untuk
warga Desa Leuwikaret dan Desa Lulut.
Beberapa
minggu ke belakang, Bogor dan hampir semua daerah di Indonesia sedang mengalami
mism kemarau, mata air Cikukulu ini tidak mengalami kekeringan meskipun musim
kemarau melanda. Melihat mata air ini begitu penting, untuk melindungi mata air, Indocement
menetapkan zona larangan tambang serta melakukan penghijauan di sekitar mata
air
Ketinggian
rata-rata muka air Cikukulu mencapai 31,25 cm di mana pada musim kemarau,
ketinggian muka air mata air Cikukulu
mencapai 15 cm dan pada musim penghukan mencapai 40 cm. Indocement
melakukan pemantauan ketinggian muka mata air setiap dua minggu sejak tahun
2007 serta melakukan uji kualitas air setiap enam bulan.
Peserta Quarry Walk berjalan melintasi kebun
Sepanjang
3 km, kami melakukan trekking kami sampai di tempat pembibitan “Land Nursery”
yang merupakan kebun pembibitan Quarry D. Beberapa meter dari Land Nursery,
panggung sebagai tempat puncak acara sudah tersedia. MC yang bertugas memandu
acara, menyambut kedatangan para peserta Quarry Walk dengan begitu antusias.
Saat
semua kelompok peserta sudah memenuhi bangku. Acara dimulai dengan pembagian
hadiah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur
Utama Indocement, Christian Kartawijaya.
“Hari ini kami merayakan Hari Ulang Tahun
Indocement yang ke-44. Lebih dari empat dekade telah kami lalui bersama, jatuh
bangunnya Indocement telah mewarnai perjalanan panjang yang dirasakan bersama.
Kita patut bersyukur bahwa perjalanan Indocement selama 44 tahun ini telah
mendatangkan kontribusi positif bagi banyak pihak seperti karyawan Indocement,
masyarakat di sekitar operasional pabrik, daerah dimana pabrik dan terminal
Indocement berdiri serta bangsa Indonesia. Indocement berhasil tumbuh menjadi
salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Indocement merupakan pelopor di
bidang industri semen yang menerapkan teknologi terkini, menghasilkan produk
semen bermutu tinggi, kokoh dan ramah lingkungan.”
Para hadirin bertepuk tangan.
“Perjalanan panjang di usia ke-44 ini,
Indocement terus melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan risiko lingkungan
melalui sejumlah kegiatan, seperti pengurangan emisi, efisiensi energi,
pendayagunaan limbah, perlindungan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan air
bekas pakai. Upaya ini sejalan dengan pengurangan gas rumah kaca yang
menyebabkan perubahan iklim. Indocement sebagai bagian dari HeidelbergCement
Group, kembali menunjukkan dukungan pada inisiatif keberlanjutan (Cement
Sustainability Initiative/CSI) yang dilakukan oleh 24 produsen semen di 100
negara yang kapasitasnya setara dengan 30% produksi semen dunia melalui
kegiatan operasi semen yang ramah lingkungan,” lanjut Bapak Christian.
“Dengan mengusung tagline “Bergerak Berkarya
Bersama”, Indocement tidak akan bisa mencapai hasil yang diinginkan seperti
sekarang ini apabila tidak digerakkan bersama-sama oleh Direksi, Manajemen dan
seluruh karyawannya sebagai sebuah keluarga besar, dan tentunya juga dukungan
dari masyarakat yang tumbuh bersama kami serta semua pemangku kepentingan
lndocement”, tambah Christian.
Hadirin kembali bertepuk tangan. Tersirat di
wajah wajah mereka sebuah kebanggan akan perusahaan yang telah memberi mereka
penghidupan.
Reog Ponorogo pun dimainkan. Beberapa direksi
naik ke atas reog sebagai tanda penghormatan. Kemudian acara diteruskan dengan
pemotongan tumpeng, doa penutup dan Nyanyian lagu Selamat Ulang Tahun versi
Jamrud.
Pemotongan Tumpeng oleh Bapak Christian Kartawijaya
***
Matahari mulai meninggi. Acara peryaan ulang
tahun ke-44 Indocement memang telah usai. Namun usaha Indocement dalam
menghadirkan semen terbaik untuk membangun Indonesia terus dilakukan. Seiiring
dengan itu, usaha Indocement dalam melesatarikan lingkungan dengan mereklamasi
lahan bekas tambang menjadi kebun kebun yang asri patut untuk diapresiasi
Seperti quote di awal tulisan, “Jaga bumi dan
dia akan menjagamu.” Saya yakin Indocement akan dijaga bumi ini jika konsisten
dalam kontribusi terhadap lingkungan.
***
Semoga semakin banyak perusahaan tambang sejenis yang juga menerapkan "menjaga lingkungan" seperti inducement ya mas Erfano.
BalasHapusSedih liat bekas galian yang terkadang menjadi kuburan bagi warga sekitar.
Selamat ulang tahun inducement..
Ya betul..
HapusSemoga banyak perusahaan sejenis yg oeduli lingkungan, dan diharapkan peduli juga pada penduduk sekitar pabrik yah..
Selamat ultah indocement
Semoga makin bnayak perusahaan seperti indocement yang bukan hanya bisanya mengeruk sumber daya alam saja tapi juga berusaha untuk bertanggungjawab dengan menjaga dan membangun kembali lingkungan yang sudah diekspoitasi
BalasHapusWaaah mas erfano, tulisannya sungguh kumplit.
BalasHapusDaku yang gak ikutan kegiatan aja jadi ngerasa berada ditempat acara pas baca tulisan ini. Detail bangeddd.
Emang ya, seneng banget sama perusahaan yang peduli dan bertanggung jawab pada lingkungan. Harusnya setiap perusahaan yang membangun nilai,mmendapatkan publikasi yang baik agar orang-orang memprioritaskan menggunakan produk perusahaan ini. Dan tentunya bakal bikin perusahaan lain ikut terpacu melakukan aksi positif untuk masyarakat sekitar perusahaannya
waah sudah matang sekali usia Indocement ya. Semoga konsisten dengan usaha-usaha positif terhadap alam dan tetap eksis
BalasHapusSelamat ulang tahun, Indocement. Semoga tetap konsisten dengan gerakan menjaga bumi ya. Keren udah lama go public ya. Tfs Mas...
BalasHapusSelamat ulang tahun buat indocement, di tahun ke 44 membuat gerakan positif diisi dengan penggunaan lahan bekas tambang menjadi lebih bermanfaat ya.
BalasHapusKesadaran akan penghijauan untuk menjaga bumi ini semakin tinggi yac mas, terutama bagi perusahaan-perusahaan tambang, dimana mereka mengambil bahan dasar produknya berasal dari bumi. Dan semoga mereka tetap konsisten yac mas dengan program mereka menjaga bumi
BalasHapusKepedulian Indocement terhadap lingkungan cukup besar ya mas. Mudah2an makin banyak lagi perusahaan seperti ini, terutama perusahaan yang mengambil hasil bumi. Di beberapa tempat bekas tambang pernah saya lihat tidak diurus, alamnya rusak. Berbeda sekali dengan tulisan mas ini.
BalasHapusMakin tua Indocement ku, makin dipercaya. Semoga makin banyak juga program sosial yang diselenggarakan. Sukses selalu indocement
BalasHapusSemoga semakin banyak perusahaan yang peduli untuk memperbaiki lahan bekas eksplorasi hasil tambang bisa kembali baik dan bisa digunakan sebagaiana mestinya..
BalasHapusKeren ini Mas Erfano. Biasanya kan bekas galian tambang yang ditinggalkan itu selain merusak lingkungan, juga menyeramkan. Makanya mantap ini, ditanam lagi pohon-pohon agar hijau kembali, dan ekosistem yang benar kembali tercipta. Jadi pengin ikutan acara seperti ini, Mas.
BalasHapusSepertinya Indocement benar-benar mengutamakan AMDAL yang baik sehingga tak ditemukan lubang-lubang bekas galian yang terurus. Gak heran perushaaannya sudah begitu lama dan masih tetap jaya sampai sekarang. karena Apabila kita semua menjaga lingkungan, alam pun akan ikut mendoakan keberhasilan kita. sama dengan yang dilakukan Indocement ya bang. semoga sukses selalu indocement
BalasHapusTernyata peserta jalan2nya banyak ya, sama karyawan Indocement juga.
BalasHapusBagus nih Indocement bekas tambangnya ditanami pohon2nan jd bisa tetap menjaga keseimbangan alam ya.
Keren mas sampai ada pemantauan air gtu, mengingat beberapa daerah di Bogor katanya kekeringan saat ini ya, padahal Bogor gtu lho.
Reklamasi bekas lahan tambang itu oenting banget jangan sampai dibiarkan apalagi jadi kubangan kubangan kayak di kalimantan. Lalu atas nama wisata abalabal dibiarkan. Ngeri
BalasHapusSalute sama perusahaan yang aware terhadap lingkungan Dan mau berbuat nyata untuk keasrian lingkungan. Semoga inducement dapat terus berjaya Dan dijaga oleh bumi.
BalasHapusSelamat ulang taun indocement... Panjang umur dan semoga makin sukses ya... Ini acaranya keren banget ya... Ada tumpengnya juga...
BalasHapusada disekitar kota sini yang tambangnya malah sangat merusak, bahkan selalu ada tragedi. Tapi tetap saja belum ada perubahan. Semoga bisa dicontoh sama tambang-tambang yang lain
BalasHapusKakak, Quarry itu apa? Senang sekali jika bahan bekas galian tambang tidak menyisakan kegersangan dan merusak lingkungan. Nggak terasa, sudah lebih dari 40 tahun Indocement ini.
BalasHapusSelamat menapaki usia 44 tahun Indocement, semoga kontribusi buat masyarakat Dan lingkungan bisa semakin banyak dan bermanfaat ke depannya.
BalasHapusBtw tulisannya detail banget, serasa berada di lokasi ikutan acaranya
Ternyata dah lama juga ya Indocement ini semoga makin sukses jaya deh. Btw foto di tengah kebun jati kok keren ya hehe.
BalasHapusBagus sekali sehabis di eksplorasi galian tambang ditamani dengan pohon pohon yang produktif pula
BalasHapus