Bangsa yang maju adalah bangsa yang hormati kearifan lokal.Kearifan lokal terdiri dari dua kata, jika diartikan satu-satu dalam Kamus Bahasa Indonesia, kearifan diartikan sebagai kebijaksanaan sedangkan lokal diartikan lokal atau tempat. Secara umum kearifan lokal dapat dijabarkan sebagai suatu kebijaksanaan yang memberikan dampak baik yang ada di wilayah tertentu.
Berlibur.
Kata-kata itu kayaknya memiliki muatan magic buatku Bayangkan, rutinitas dari
pagi ke sore, hari ke hari, minggu ke minggu seakan memiliki ritme yang sama. Makanya
kalau dengar kata berlibur atau ajakan berlibur, rasanya ada angin segar yang berhembus
menenteramkan. Karena bagiku berlibur menjadi penjaga semangat saat mabuk
rutinitas.
Liburan
sepertinya sudah menjadi kebutuhan yang cukup diperhitungkan manusia di era
kini. sehingga tak mengherankan pemerintah maupun daerah-daerah mulai
memperhitungkan wisata sebagai salah satu penunjang dalam meningkatkan
perekonomian daerah.
Semenjak
acara Wisata Kuliner tayang tahun 2005 dan dibawakan oleh Bondan Winarno, masyarakat
sepertinya diingatkan wisata tidak hanya berkunjung ke sebuah tempat semata. Kuliner
sebuah daerah juga menjadi daya tarik yang tidak dapat dilepaskan.
Majunya
teknologi dengan munculnya ragam sosial media membuat kuliner sebuah daerah semakin
banyak dikenal. Dulu, kebanyakan kuliner-kuliner yang sudah melanglang buana di
nusantaralah yang dikenal, sebut saja pempek dari Palembang, rendang Sumatera
Barat, batagor dari Bandung, gudeg Yogyakarta dan beberapa kuliner daerah lain,
sedangkan kebanyakan kuliner lainnya masih hanya dikenal di daerahnya saja atau
sudah mulai langka dan hilang dari peredaran.
Kekhasan
kuliner sebuah daerah tidak terlepas dari banyaknya sumber daya alam yang
tumbuh di daerah tersebut. Pempek misalnya, olahan ikan ini awalnya ada karena
melimpahnya ikan belida di Sungai Musi. Begitu
pula denga keripik pisang lampung, melimpahnya buah pisang membuat warga
Lampung mencari cara agar pisang dapat dikonsumsi lebih lama dalam bentuk
olahan lain.
Kekhasan
demi kekhasan sumberdaya alam setiap daerah inilah yang akhirnya memunculkan ragam
kuliner khas. Makin berjalannya waktu, kuliner khas daerah tidak hanya dapat
dinikmati di daerahnya langsung namun bisa dinikmati dalam bentuk oleh-oleh.
Melihat
kekayaan Indonesia yang melimpah, CV. Boga Karya Siliwangi menghadirkan kearifan
lokal khas Bumi Pasundan melalui produk Siliwangi
Bolu Kukus. Nama Siliwangi yang digunakan sebagai merk dagang juga memiliki
nilai histori yang kuat dan lekat dengan Bumi Pasundan.
Muhammad
Faizal Chaniago, selaku Director CV. Boga Karya Siliwangi, mengatakan, “Hari
ini kami memperkenalkan kepada masyakat suatu bentuk karya yang mengangkat
nilai sejarah dan nilai kearifan lokal, dimana hasil karya tersebut kami beri
nama Siliwangi Bolu Kukus (SBK).”
Itulah mengapa nama ‘Siliwangi’ lebih ditonjolkan pada kemasannya karena inilah
nama yang begitu melekat dengan Bumi Pasundan.
Nama
Siliwangi berasal dari kata ‘Silih’ dan ‘Wawangi’. Menilik dari sejarahnya,
Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh
dianggap sebagai pengganti kakeknya, Niskala Wastu Kancana, yang bergelar Prabu
Wangi. Sri Baduga dianggap mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan
kakeknya, sehingga beliau pun dikenal sebagai Prabu Siliwangi. ‘Silih Wawangi’
juga menjadi kesatuan dari semboyan Prabu Siliwangi, ‘Silih Asih Silih Asah
Silih Asuh Silih Wawangi’.
Siliwangi Bolu Kukus
“Semoga
apa yang kami karyakan dapat diterima dengan baik oleh kalangan masyarakat luas
dan memberikan nilai kebaikan sertamanfaat bagi siapapun yang terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung,” lanjut Faizal.
Semua
itu tercermin dalam misi perusahaan CV.
Boga Karya Siliwangi
1)
Dari Indonesia, oleh Indonesia, dan untuk Indonesia;
2)
Menciptakan produk yang berdaya saing dengan nilai-nilai kearifan lokal
Indonesia;
3)
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan proses berdasarkan
filosofi-filosofi Ketuhanan dan keilmuan serta teknologi;
4)
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Semua itu kemudian mengerucut pada budaya sehat, sejahtera, bahagia, kearifan
lokal, dan humanis.
Siliwangi Bolu Kukus
Ada
delapan varian rasa yang akan memanjakan lidah melalui Siliwangi Bolu Kukus. Seperti yang sudah dikemukakan, Siliwangi
mengeluarkan beberapa varian rasa dengan menggunakan bahan lokal dari
daerah Pasundan. Sebut saja, Ciwidey. Salah
satu daerah di Jawa Barat ini merupakan penghasil stroberi terbaik di Jawa
Barat. Kekayaan bahan alam Ciwidey ini diambil Siliwangi Bolu Kukus dalam
varian rasanya.
Berikut
8 varian rasa yang bisa kalian nikmati....
1. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Susu Lembang
Lembang
selain memiliki banyak tempat wisata yang seru dan menarik, kekayaan alam
Lembang juga tidak main-main. Peternakan sapi di Lembang menghasilkan kuantitas
susu yang banyak dan kualitas yang baik. Data dari Koperasi peternak Sapi Bandung
Utara (KPSBU), dalam sehari Lembang mampu menghasilkan susu 130 hingga 150 ton.
Jumlah yang melimpah ini menjadi varian rasa yang tidak dapat dilewatkan Siliwangi Bolu Kukus.
2. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Stroberi Ciwidey.
Ciwidey
yang merupakan daerah penghasil stoberi terbaik di Jawa Barat meskipun produksi
stoberi di Ciwidey mulai mengalami penurunan. Stroberi sudah sejak lama menjadi bahan toping
untuk kue, sehingga pas jika Siliwangi
Bolu Kukus memilih stoberi Ciwidey sekaligus mengangkat kekhasan daerah
Bnadung Selatan ini.
3. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Kopi Bogor
Siapa
sangka Bogor adalah salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia. Salah satu
sumberdaya alam di Bogor ini menjadi varian rasa Siliwangi Bolu Kukus yang tidak bisa dilewatkan.
4. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Ubi Cilembu
Hanya
daerah Cilembu yang menghasilkan ubi Cilembu dengan rasa yang mumpuni, konon
unsur hara tanah di Cilembu yang membuat ubi ini terasa begitu nikmat dan
berbeda. Beberapa daerah yang menanam ubi Cilembu nyatanya tidak sama hasilnya
ketika ditanam di daerah asalnya.
5. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Ketan Kelapa
Banyak
daerah di Bumi Pasundan yang menghasilkan ketan dan kelapa. Siliwangi Bolu Kukus tidak
melewatkannya sebagai salah satu varian rasa.
6. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Alpukat Mentega
Alpukat
mentega yang juga banyak tumbuh di Bumi Pasundan menjadi daya tarik sendiri
karen baru Siliwangi Bolu Kukus yang
memanfaatkan alpukat mentega untuk varian rasanya.
7. Siliwangi Bolu Kukus rasa Brownies
Coklat
Daerah
daerah di Jawa Barat seperti Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya, Karawang dan
Sukabumi adalah daerah daerah dengan luas areal tanam kakao terbesar di Jawa
Barat. Kakao sebagai bahan pembuat coklat ini memang menjadi varian yang tepat
untuk Siliwangi Bolu Kukus.
8. Siliwangi Bolu Kukus rasa
Talas Bogor
Bicara
soal daerah Bogor, talas merupakan salah satu komoditi andalannya. Beberapa penganan
khas Bogor juga terbuat dari talas. Tak mengherankan, Siliwangi Bolu Kukus menjadikan Talas Bogor sebagai salah satu
varian rasanya.
Launching Siliwangi Bolu Kukus di Stasiun Bogor
Jumat
pekan kemarin, tepatnya tanggal 25 Oktober 2019, Siliwangi Bolu Kukus launching store di Stasiun Bogor menghadirkan
promo buy 1 get 1 hanya dengan Rp. 25.000,-. Akan ada 500 transaksi yang
berarti akan ada 1000 bolu kukus yang akan dijual dalam masa promo.
Pagi-pagi,
saya sudah berada di Stasiun Bogor. Jujur ya, saya penasaran dengan promo yang
diadakan dan tentu saja dengan bolu kukusnya sendiri. Benar saja, ketika baru
sampai ke storenya yang dekat dengan jembatan penyeberangan. Antrean orang
untuk membeli sudah terlihat mengular.
Saya
tidak buru-buru ikut mengantre karena transaksi masih berjalan 100an. Saya lebih
memilih foto-foto di luar store dan di dalam store. Saat masuk, suasana store
di Stasiun Bogor ini terlihat rapi dan Pasundan banget. Rak bambu yang
mendisplay semua varian bolu kukus, tas rotan kas Tasik yang digunakan untuk
mengambil varian bolu. Beberapa snack dan sambal khas juga didisplay.
Tidak
sampai situ, pegawai Siliwangi Bolu
Kukus juga memakai kebaya dengan dandanan khas Sunda.
Di
meja dekat kasir, ada tesetr varian yang boleh dicoba. Saya pun mencobanya...
Testimoni Rasa
Jujur
ya, selama ini saya kurang begitu suka makan kue ala-ala oleh-oleh daerah
tertentu, apalagi kue yang diprakarsai artis. Belum pernah sepertinya saya coba
dan beli. Hanya ada beberapa kue atau bolu yang saya coba dan saya suka.
Saat
ada di meja kasir testernya saya mencoba yang ketan kelapa terlebih dahulu. Ah,
saya langsung jatuh cinta. Rasa ketannya terasa sekali, teksturnya pun tidak
terlalu kasar seperti pada bolu ketan. Fiks saya mau yang varian aras ketan
kelapa. Kemudian saya mencoba yang varian alpukat mentega, jarang bolu
menggunakan alpukat untuk varian rasa. Saat satu potong bolu kukus rasa alpukat
mentega masuk ke dalam mulut, super... rasa alpukatnya terasa benar-benar ada.
Siliwangi Bolu Kukus rasa stroberi Ciwidey.
Super super Yummy!
Saya
kemudian mencoba yang rasa susu lembang, asliik ini nagih. Rasa susunya terasa banget. Kemudian saya mencoba Siliwangi
Bolu Kukus rasa stroberi, ini juga juara enaknya. Selai stroberinya terasa
sekali. Varian rasa brownies coklat, juga terasa sekali coklatnya.
Dari
semua varian yang paling juara menurutku adalah rasa Ubi Cilembu. Konsumen
seperti menikmati ubi dalam bentuk bolu kukus. Seriusan, super.... juara enaknya! Soal
tekstur, semua varian teksturnya lembut dan moist.
Pertanyaan
berikutnya, kenapa Siliwangi mengeluarkan bolu kukus. Bolu kukus dengan cara
memasak dengan dikukus lebih menyehatkan dibandingkan cara memasak yang lain.
Untuk itu Siliwangi lebih memilih bolu kukus.
“Melestarikan kearifan lokal melalui kuliner
adalah bentuk dari kontribusi kami untuk Bumi Pasundan.” Ucap GM CV. Boga Karya
Siliwangi saat launching store Siliwangi Bolu Kukus di Stasiun Bogor.
***
Kala
senja, saat hujan mulai turun. Saya menikmati Siliwangi Bolu Kukus ditemani
secangkir minuman hangat. Sembari mengunyah saya memandang jalanan yang disapu
hujan. Nikmat rasanya. Seperti di quote awal pada tulisan ini “Bangsa yang maju adalah bangsa yang
hormati kearifan lokal.”, CV. Boga Karya Siliwangi dengan produk
Siliwangi Bolu Kukusnya sudah selangkah lebih maju karena tak saja menghadirkan
kuliner oleh-oleh, namun juga memerhatikan kearifan lokal sebagai bentuk
kontribusi terhadap Bumi Pasundan, terhadap Indonesia. Salut!
Salut dengan misi SBK dengan melestarikan kearifan lokal lewat produk kulinernya
BalasHapusKok pagi-pagi baca ini jadi kebayang Bolkus-nya SBK rasa ketan kelapa atau unik rssa Alpukat mentega dan yang Bogor bangets Ubi Cilembu...wah, mau semua saya.
Ini sudah bisa beli online kah atau masih di store-nya saja, Mas?
Di beberapa mobil yg jualan kue sudah ada mbak. Kalau online aku belum tahu. Tapi kalau deliveri seputar Bogor sudah ada. Sementara ada di Stasiun Bogir, next akan ada di toko toko lain, Bandung dalam waktu dekat.
HapusDuhh itu yang rasa alpukat mentega bikin saya membayangkan si bolu kukus.
BalasHapusPasti enak pisan itu mah..
Saya pun sejujurnya kurang mengikuti euforia kue dan bolu artis yang bertebaran di pasar bisnis di Nusantara ini. Biasanya saya memilih produk makanan, bukan sekedar mengikuti nama artis saja. Tapi sejujurnya, pas liat detail dan bahasan produk ini di blog mas erfano membuat rasa penasaran ingin icip rasa-rasa khas makanan asli daerah Siliwangi ini mas
BalasHapusProduksinya di Bogor ya, Mas Erfano? Outletnya juga baru di Bogor? Tadinya baca Bumi Pasundan dan Siliwangi, kebayangnya ada di Jl. Siliwangi Bandung :)
BalasHapussaya baru tau ada merk bolu kukus ini. lengkap ya, delapan varian rasa yang akan memanjakan lidah melalui Siliwangi Bolu Kukus
BalasHapusPenasaran euy sama rasa ubi cilembu. Bakal lebih enak ubi yg asli atau yg versi bolu ini nggak kalah enaknya. Makin banyak aja ya pilihan oleh-oleh khas Bogor
BalasHapusBolu Siliwang ya namanya. Tfs Mas Erfano. Oya saya sepakat banget bahwa kita harus menghargai kearifan lokalm di bidang hukum sendiri, riset² dosen diarahkan untuk mengangkat "living law" dalam masyarakat, kearifan lokal dalam menyelesaikan problematika sosial.
BalasHapusSerius bikin ngences mas. Saya kebetulan baca sambil sarapan pagi, Aduuh kebayang itu bolu kukus siliwangi ada di depan mata sambil dinikmati bareng teh hangat ini.
BalasHapusLalu Mas Erfan akhirnya pilih yang mana? Diborong semuanyakah? Saya yang baca saja ikuti ngiler pengen coba. 😍
BalasHapusBolu kukus jelas lebih sehat dan saya suka dengan konsep kearifan lokal yang dianutnya.
Saya penasaran banget dengan rasa avokad atau alpukat itu.
Bogor sudah hujan deras? Gatut belum.
Lihat foto-foto bolu Siliwangi, langsung ngiler saya, Mas Erfano. Apalagi saya memang suka bolu-boluan. Mau dikukus,atau dipanggang, semuanya oke hahaha.
BalasHapusSip, nih diburu kalau ke sana. Dan saya paling suka menikmati bolu itu dengan teh hangat manis, Mas.
Aakk pas lihat gambar kemasan mupeng sama strawberry,
BalasHapusPas kebawah liat rasa alpukat pengen juga, eh pas mas erfan deskripsikan yang rasa susu, kerasa banget bla bla, jadi mau jugaa, semuanya aku mauuu wkwk
Kapan main Bogor beli ahhh,
Yang rasa talas mirip bolu talas Bogor gak mas 😅
Siliwangi Bolu Kukus ini menambah aneka kuliner di Bogor. Kerennya lagi, angkat cita rasa local, kayak rasa ubi Cilembu. Jadi ingin ke Bogor untuk beli
BalasHapusBolu kukus Siliwangi ini agak beda ya dari bolu kukus yang saya kenal yang dikukus pake kertas roti.kalo yang ini lebih mirip brownis kukus kayaknya ya.
BalasHapusBolu kukus sangat naik daun, ya, dan terbukti banyak digemari, karena sebagian bahannya dari buah atau umbi.
BalasHapusBolu kukus Siliwangi ini tampak mewah.
Harga 25 ribu juga masih terjangkau, meski saya penasaran itu untuk ukuran berapa gram
ada banyak varian rasa ternyata, semoga suatu saat ketika kembali ke bumi pasundan bisa menikmati bolu dengan aneka rasa ini
BalasHapusKuliner memang harus jadi kearifan lokal yang wajib dilestarikan. Indonesia itu kaya dan punya potensi dengan kuliner khasnya.
BalasHapusBtw aku jadi mau coba yang rasa Alpukat Mentega deh ��
Jika bukan kita siapa lagi
BalasHapusYang mencintai produk lokal buatan anak negeri,,
Duh jadi ngilerr liatnya pengen cobain