***
Tahun 2019, saat blogwalking, saya sempat baca salah satu review tulisan tentang sebuah film dari Korea Selatan. Namun sebelum saya bahas film apakah itu (tapi udah ketebak sih dari judulnya wkwkwk), saya mau bahas sedikit tentang industri film dan drama Korea. Karena saya bukan expert jadi saya bahas kulitnya aja ya.
Nah, ngomongin film atau drama yang dibesut filmmaker asal Korea Selatan. Saya rasa jaminan kualitasnya selalu jadi fokus utama. Kualitas di sini menyangkut konten cerita, alurnya, akting para pemain, penyutradaraan. Semua itu diperhatikan.
Lihat saja bagaimana filmmaker Korea Selatan dalam membuat drama Korea. Jalan cerita jelas, akting pemain mumpuni dan tidak lantas dibuat berlarut larut dalam episode yang berkepanjangan. Mme… Seperti sinetron Indonesia misalnya.
Namun, jujur. Saya kurang tertarik dalam menonton drama Korea (drakor). Banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk menonton drama drama asal Korea. Salah satu pertimbangan kuat bagi saya adalah drakor identik dengan tontonan kaum hawa.
Meskipun demikian dari ribuan drama yang sudah beredar, ada dua drama yang saya tonton sampai habis. Itu juga karena tidak sengaja….
Drama pertama adalah Endless Love, kalau menyebutkan judul drakor yang satu ini sepertinya banyak yang tahu. Saya menonton drama ini sekitar tahun 2012. Bayangkan 12 tahun setelah drama ini dirilis. Ha..ha..ha…
Ketidaksengajaan itu bermula saat setiap sore, sebuah stasiun swasta memutar drama Endless Love. Saya ikuti episode awal, kok yah bagus. Diikuti di episode berikutnya ya kok bikin tambah penasaran. Karena tidak tahan menunggu hari demi hari, saya memutuskan mencari DVD drama Endless Love. Selesai dan saya baper wkwkwk. Bapernya lebih tidak terima ke ending drama yang enggak happy ending.
Bertahun-tahun, saya coba menonton drama Korea lainnya. Tapi seru dan menariknya drama Endless Love masih terngiang. Tak satu pun drama Korea berikutnya saya selesaikan. Hingga akhirnya….
Ketidaksengajaan berikutnya ada di tahun 2019, iseng lihat video yang berseliweran di facebook. Mata saya bergeming melihat satu adegan seorang putri duyung yang menjelma menjadi manusia dan mencari sosok yang ia cintai. Ya… Legend of Blue Sea yang dibintangi Lee Min Ho (itu doang yang saya ingat ha… ha…) ya akhirnya saya tonton.
Tapi kali ini saya tidak perlu cari DVD, cukup lihat semua episode di kanal youtube. Cukup 3 hari saya akhirnya menyelesaikan drama itu. Yippy!!
Ending cerita yang happy ending membuat kebaperan saya akan cerita tidak sampai berlarut larut seperti saat selesai nonton Endless Love. Ha… ha… ha….
Bicara soal film Korea, hanya beberapa juga yang saya tonton. Itu juga saya lupa judul dan jalan ceritanya. Kebanyakan saya tonton di televisi atau film yang tersedia di pesawat. Jadi enggak sengaja juga nontonnya….
Dan… Saat saya blogwalking. Film besutan sutradara Bong Joon Ho yang bertajuk Parasite mulai membuat saya penasaran. Baca cerita dan alurnya, membuat saya ibgin menontonnya. Cuma karena bergulirnya waktu, keinginan tersebut mulai lebur dengan seiringnya banyaknya kegiatan kegiatan harian.
Dan… Keinginan untuk menonton Film Parasite kembali mencuat saat pengumuman Oscar 2020 diumumkan. Film Parasite masuk dalam 6 nominasi. Luar biasa…
Review Parasite
Awal nonton film Parasite, penonton dibawa menyelami keluarga Ki Taek yang masuk kalangan menengah bawah. Hidup di perumahan kumuh membuat mereka mengerjakan pekerjaan apa saja. Keadaan mulai berubah ketika Ki Woo, anak laki-laki keluarga Ki Taek ditawari pekerjaan menjadi guru bahasa Inggris di keluarga kaya Tuan Park.
Dengan cara yang licik, perlahan-lahan keluarga Ki Taek mulai masuk menjadi bagian dari Tuan Park. Di sinilah, kisah menarik film ini dimulai.
Cerita yang terkesan sederhana mampu disajikan Bong Joon Ho dengan begitu apik. Belum lagi sinemtografi yang memukau, terlihat jelas perbedaan antara si miskin dan si kaya. Beberapa perumpamaan juga digambarkan di film ini mengingatkan film film milik Garin Nugroho yang kuat dengan simbol simbol perumpamaan.
Ada beberapa cerita yang terasa kebetulan dan janggal. Tapi termaafkan dengan cerita yang digambarkan secara utuh dengan karakter karakter kuat di dalamnya.
Segitu aja sih review Parasite versi saya. Secara keseluruhan, Film Parasite ini rekomendasi banget buat nambahin kuota film film berkualitas.
***
Sepuluh hari lagi, kurang lebih Oscar akan dirilis siapa saja yang berhasil mendapatkan piala bergengsi ini dan sepertinya parasite akan menggondol beberapa piala. Kita lihat saja Februari mendatang!