Pernah nggak sih, kamu merasa insecure dengan pencapaian hidup orang lain. Di mana hal tersebut membuat, hidup kita jadi terkesan biasa saja, dan akhirnya membuat kita seperti merasa gagal dalam menjalankan hidup.
Ini nih yang sedang saya alami beberapa bulan belakangan ini. Semakin usia bertambah, lantas melihat pencapaian hidup orang lain entah itu mengenai materi atau kebermanfaatan untuk semesta, rasanya kok saya jauh sekali. Kok kayak nggak ada apa apanya.
Hingga akhirnya, saya merasa ingin menepi. Ingin jauh dari hiruk pikuk.
Terus terang pekerjaan saya yang berurusan dengan dunia digital dan sosmed mau tidak mau selalu melihat pencapaian orang orang yang kadang secara umur masih di bawah saya membuat saya jadi makin insecure.
Hingga akhirnya, di tengah kejengahan akan hidup ini. Saya menemukan sebuah buku. Jujur, semenjak berurusan dengan dunia digital. Saya lebih banyak membaca via gadget dibandingkan menghabiskan waktu dalam lautan kata kata pada buku fisik.
Buku tentang JNE?
Ya, buku ini bisa dikatakan buku tentang JNE tapi bisa dikatakan tidak sepenuhnya.
Ngomongin soal JNE, hampir semua orang pasti tahu bergerak di bidang apa JNE itu. Di era yang begitu cepat seperti sekarang, di mana berbelanja banyak dilakukan secara daring. Kedatangan paket ke penjuru daerah adalah sesuatu yang biasa.
Tagline JNE yang bertajuk Connecting Happiness ini membuat JNE menjadi pemimpin pasar di bidang pengiriman paket. Luar biasa....
Kembali soal buku ini, sang penulis Kang Maman yang berkolaborasi dengan Mice selaku ilustrator, tak secara gamblang bercerita mengenai JNE dan kesuksesannya. Kang Maman memilih mengambil sudut pandang lain, tentang spirit JNE yang diwariskan secara turun temurun oleh foundernya Suprapto.
Buku dibuka dengan tulisan mengenai makna berbagi. Bahwa berbagi tidak akan pernah mengurangi apapun yang kita miliki. Al Qur'an dalam surat Al Baqarah ayat 261 menjelaskan tentang perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Ada beberapa ayat dalam Al Qur'an yang menjelaskan mengenai perihal berbagi ini, termasuk dalam Surat Al Ma'un. Dua surat inilah yang menjadi landasan penting JNE dalam menjalankan perusahaannya.
Isi buku dilanjutkan dengan kisah kisah epik tentang berbagi. Kisah tentang seorang bocah penjual gorengan yang begitu dermawan hingga kisah Komeng, Sang Komedian yang kerap mengirimkan paket misterius ke alamat rumah Kang Maman. Cerita dilanjutkan dengan kisah kisah epik soal berbagi, tentang kisah kurir JNE yang bersyukur bisa jadi bagian JNE, dan kisah kisah epik lain yang membuat saya termenung mengenai makna hidup ini.
Kisah buku dilanjutkan dengan Kisah Tiga Serangkai yang kini menjalankan JNE hingga sebesar sekarang. Mereka adalah Mohamad Feriadi ( Direktur Utama), Hui Chandra Fireta (Direktur), dan Edi Santoso (Direktur). Spirit yang sama dan DNA yang juga sama membuat tiga serangkai ini mampu menjadikan JNE menjadi perusahaan di bidang pengiriman paket nomor satu di Indonesia.
Perjalanan mereka dalam merintis JNE tak terlepas dari sosok pendiri JNE yakni H. Soeprapto Suparno ( alm) yang merupakan ayahanda Bapak Mohamad Feriadi.
Perjalanan Tiga Serangkai ini dalam membesarkan JNE hingga sekarang, benar benar dimulai dari bawah. Pak Chandra sebelum menjadi direktur keuangan, awal mula karirnya di JNE adalah seorang tukang ketik, Pak Edi dan Pak Feri awal karir menjadi seorang kurir paket dan kurir on board.
Salah satu, kata kata Pak Feri di buku yang membuat saya terketuk jika nanti memiliki usaha dan karyawan adalah.....
"Karyawan bukan bekerja untuk saya, tetapi bekerja bersama saya untuk mewujudkan mimpi bersama."
Buku dilanjutkan dengan Cerita Juara, yang merupakan kumpulan cerita para pemenang kompetisi JNE Writing Competition 2020 berbagai kategori mulai dari kategori jurnalis, blogger/umum dan kategori karyawan.
Saat membaca bagian ini, saya jadi memahami bahwa menjalankan sesuatu entah itu bisnis atau hal lain, tidak melulu profit yang menjadi tujuan. Tetap ada nilai-nilai yang diusung agar perusahaan tak sekadar menjadi tempat bekerja. Namun juga jadi rumah kedua bagi karyawannya.
Tulisan -tulisan para pemenang JNE Writing Competition 2020 mengalir begitu menenangkan. Benang merah dari tulisan para pemenang ini menegaskan bahwa JNE bukan hanya sebuah perusahaan ekspedisi. Lebih dari itu, JNE adalah rumah kedua bagi para karyawannya, perusahaan yang penuh kehangatan dan kekeluargaan, perusahaan yang menghadirkan religiusitas dalam setiap langkahnya. Sungguh jarang ada perusahaan seluar biasa ini.
Di sebuah tulisan, seorang karyawan menceritakan saat pertama kali melakukan interview, hal yang membuatnya kaget adalah sebuah pertanyaan yang jarang sekali terlontar dari HRD, "Bagaimana dengan sholat anda?"
Selain tulisan-tulisan yang menggugah dan diceritakan dengan alur yang mengalir, ilustrasi yang dibuat oleh Mice juga tidak kalah menggugah rasa, hati dan pikiran.
Yang membuat saya semakin bahagia adalah banyak sekali quotes atau kata kata menginspirasi. Salah satunya yang benar benar membuat saya berpikir dan merenung. Ada di halaman 69.
"Bahagia itu ada di hati setiap orang yang bersyukur. Rasa syukur itu menjadi sempurna karena keikhlasan memberi, berbagi dan menyantuni. "
Ya, tiga kata ajaib yang saya dapatkan dan sekaligus melekat begitu kuat dalam JNE yaitu memberi, berbagi dan menyantuni. Kata kata yang mengejawantah dalam diri JNE sebagai aplikasi dari Surat Al Baqarah 261 dan Surat Al Ma'un.
Memasuki usia 3 dekade, JNE telah membuktikan bahwa menjadi besar perlu dukungan sekitar. Menjadi nomor satu tetap fokus pada nilai-nilai yang dituju. Seperti hal yang diungkapkan para pendiri dan pemimpin JNE yang ditulis pada bagian prakata.
"Mimpi harus diwujudkan! Jika ada "gangguan" dalam perjalanan, "Itu karena perbuatan baik kita masih kurang banyak, " tutur Sang Pemimpin.
"Jangan cuma cari dunia, tapi juga akhirat, " tegas Sang Pendiri.
Buku Itu Berjudul Bahagia Bersama
Ini buku tentang JNE tapi tidak sepenuhnya. Sebab buku ini mengajarkan banyak hal tentang makna bahagia. Tentang menemukan bahagia dari hal hal sederhana, dari rasa kecukupan, dan rasa syukur akan nikmat yang tiada tara dari Allah SWT.
Usai membaca buku ini, rasa percaya diri saya kembali. Rasa insecure karena pencapaian orang lain perlahan redam. Buncahan rasa syukur dalam diri makin menyebar penuh membuat saya bisa kembali memaknai kebahagiaan hidup. Masyaa Allah.....
Sungguh buku yang wajib kalian miliki!
Berbagi, Memberi dan Menyantuni
Ngomongin 3 kata ini, pastinya sudah melekat sekali di tubuh JNE. Pada tanggal 26 November ini JNE akan merayakan HUTnya.
Bakal gebrakan dan inovasi apalagi yang akan dihadirkan JNE di usia 3 dekade lebih? Sebagai pengguna jasa JNE, saya selalu memnanti gebrakan JNE yang tentunya akan selalu mengaitkan diri pada kemanfaatan untuk semesta.
Happy birthday JNE! Tetap selalu memberi, berbagi dan menyantuni....
Tidak ada komentar
Posting Komentar