"Pakaian bagaikan kulit kedua, sehingga gaya berbusana mampu mencerminkan kepribadian penggunanya." - Anne Avantie
Terlahir
dari keluarga biasa saja, saya tidak punya keinginan muluk-muluk dalam
berpakaian. Saat itu memiliki pakaian tanpa memikirkan merek, fashion kekinian,
kualitas bahan yang bagus sudah menjadi satu hal yang saya syukuri. Namun,
perilaku dari kecil yang tidak memikirkan kualitas produk terbawa hingga remaja
kemudian terbawa hingga masa-masa kuliah.
Perilaku
membeli produk yang murah tanpa memikirkan kualitas produk nyatanya malah
menjadi boomerang. Banyak pakaian yang terbuang atau tidak bertahan
lama. Pakaian yang dibeli murah dengan bahan yang kurang berkualitas membuat
pakaian yang dikenakan gampang lusuh, gampang robek, terkesan kumal. Jika
ditilik dari segi fashion jangan ditanya, enggak banget ha ha ha.....
Saat
kuliah, selain tak terlalu peduli soal berpakaian, untuk urusan pakaian yang
wangi dan lembut dengan menggunakan pelembut pakaian terbaik atau menggunakan
pewangi pakaian terbaik juga tidak saya pedulikan.
Masa
masa merantau saat kuliah, urusan cuci mencuci saya kerjakan sendiri. Urusan
mencuci hanya soal mencuci tanpa memperoleh bekal keterampilan agar pakaian
awet, bersih, wangi dan lembut. Belum lagi padatnya kuliah membuat saya kadang
lupa dengan mencuci. Pernah pakaian yang sudah saya rendam, tidak saya eksekusi
segera. Pakaian yang direndam nyaris seminggu baru saya cuci, dan kebayang
betapa baunya pakaian yang lama direndam itu. Dan kejadian itu tidak terjadi
satu kali, bahkan berkali-kali. Meminta orang untuk mencucikan baju belum bisa
saya lakukan, kiriman uang dari kampung hanya cukup untuk biaya makan dan
kebutuhan kuliah seperti ongkos dan fotocopy materi kuliah.
Waktu
berlalu, saat memasuki dunia kerja, segalanya mulai berubah walaupun perilaku
dalam membeli barang masih sering terjadi tapi perlahan mulai saya ubah dengan
membeli barang berkualitas, kadang untuk
menghargai diri saya membeli barang bermerek. Pekerjaan yang bertemu banyak
orang membuat saya mau tidak mau harus mengubah perilaku.
Sebagai
seorang yang bekerja di tanah pendidikan, menjadi seorang guru perlu memiliki
performa yang prima. Selain upgrade ilmu pengetahuan, mencari referensi cara
mengajar yang menyenangkan, dari segi pakaian seorang guru juga dituntut untuk
berpakaian yang rapi, bersih, dan wangi.
Mengajar
di sebuah sekolah swasta yang sebagian besar peserta didiknya berasal dari
kalangan menengah atas, pakaian memiliki peran penting dalam menjaga interaksi
kepada orang tua dan anak anak tentunya. Inilah yang mau tidak mau mulai
mengubah perilaku hidup saya.
Saat
bekerja, untuk urusan mencuci saya handle sendiri awalnya. Namun agak
berbeda dengan masa kuliah, saya mulai memahami urusan mencuci bukan hanya
urusan baju dicuci kemudian kering. Namun urusan mencuci juga perlu
memperhatikan kelembutan pakaian dan keharuman pakaian. Saya mulai menggunakan
beberapa produk pelembut pakaian dan pewangi pakaian. Rekomendasi pewangi
pakaian dan rekomendasi pewangi pakaian yang saya pilih jatuh pada Molto.
Selang
beberapa tahun kemudian, saat sudah pindah ke rumah sendiri. Kesibukan sudah
lebih banyak dari biasanya, saya memutuskan untuk urusan mencuci diserahkan
kepada laundry. Saat ditanya pihak laundry pewangi pakaian dan pelembut pakaian
apa yang akan digunakan, saya mantap menjawab Molto. Ya, memang Molto yang jadi
andalan.
Kalau
sekarang, ketika sudah berkeluarga untuk urusan cuci-mencuci, istri yang
pegang. Dan tetap Molto yang dijadikan andalan. Biasanya kita coba beberapa
varian Molto setiap bulannya....
Molto
Korean Strawberry
Saat
tahu Molto mengeluarkan varian terbaru. Saya dan istri langsung penasaran.
Tanpa berlama-lama, kami langsung mencari dii supermarket. Varian Molto Korean
Strawberry ini terinspirasi dari Korean Strawberry yang segar.
Ada
beberapa kelebihan yang bakal kamu dapatkan ketika menggunakan pelembut pakaian
terbaik dan pewangi pakaian terbaik ini....
Memberikan
keharuman 7 kali lebih wangi
Molto
Korean Strawberry ini mampu membuat keharuman pakaian kalian jadi 7 kali lebih
wangi dari varian Molto sebelumnya loh. Bikin kita enggak perlu pakai parfum
lagi.
Anti
7 jenis bau
Ada
tujuh bau yang mampu diminimalisir yakni bau keringat, bau polusi, bau apek,
bau bawang, bau asap, bau badan, dan bau amis. Pewangi pakaian Korea ini bikin
bau-bau jadi insecure
Wangi
segar dan romantis
Keharuman
yang menyegarkan mampu membawa kalian ke suasana yang romantis persis seperti
keromantisan drama-drama Korea.
Melembutkan
pakaian
Selain
menjadi pewangi terbaik, Molto Korean Strawberry ini mampu melembutkan pakaian
dan menjadi pelembut pakaian terbaik juga.
Penasaran
pengen coba? Langsung pesan di supermarket dan E-commerce seperti Tokopedia,
Shopee dan JD.ID cukup dengan harga jual IDR 16.900, bakal bikin hidup kamu makin
semangat karena keharuman, kelembutan dan kesegaran yang diberikan.
Selain
Molto Korean Strawberry ada juga produk Rinso Korean Strawberry Powder yang
memberikan kesegaran Korean Strawberry. Ada 8 Keunggulannyanyaitu menghilangkan
bau tak sedap & bau apek pada pakaian, menghilangkan noda hanya 1x kucek,
menjaga warna pakaian tetap cemerlang, surfaktan mudah terurai, mengandung
ekstra pelembut, membuat serat kain lembut & halus, lembut & tidak
panas di tangan.
Masih
berbau Korean Strawberry, ada juga nih Sunlight Extra Korean Strawberry yang ampuh
membersihkan lemak dengan kandungan kesegaran Korean Strawberry. Bikin
penasaran kan? Langsung cari ke supermarket terdekat atau bisa juga dipesan di
e-commerce.
Kembali
ke quotes di awal dari Anne Avantie, "Pakaian bagaikan kulit kedua,
sehingga gaya berbusana mampu mencerminkan kepribadian penggunanya." Saya
setuju sekali, pakaian adalah cermin kepribadian. Untuk itu, makin hari saya
mencoba mengubah pola pikir tentang pakaian. Tidak mengapa punya pakaian yang
sedikit asal berkualitas, lembut, nyaman dan awet.