Umroh....
Kalau
bicara soal umroh. Ada banyak cerita
Sebelumnya
sekitar tahun 2017, ibu saya sempat menawarkan untuk umroh bersama. Rencananya
ketika ibu mulai pensiun dari ASN sebagai guru dan uang pensiunannya sebagian
digunakan untuk umroh berdua. Dalam hati, rasanya senang sekali. Namun rencana
umroh berdua dengan ibu lantas batal karena ibu mengambil umroh plus Turki, sehingga
biaya yang dikeluarkan tidak dapat mengcover biaya umroh untuk saya. Awal tahun
2018, ibu berangkat umroh sekaligus berkunjung ke Turi pasca beres umroh.
Jujur
saya tidak kecewa sama sekali karena saya berpikir bisa menabung dan umroh
bersama istri. Tahun 2018 saya mulai menabung. Sembari menabung saya mencari
cari travel umroh yang sesuai. Ada umroh yang harganya ala ala traveling. Saya
sudah mengikuti grupnya dan tertarik untuk ambil kusi umroh berdua. Ada juga
beberapa travel umroh yang dikelola oleh teman dan rekan kerja. Saya juga
tertarik dan sempat bertanya tentang persyaratannya.
Tahun
2019 uang terkumpul lumayan, kalau nabung lagi bisa berangkat umroh di tahun
2020. Saat uang terkumpul, pandemi hadir dan membuat semuanya tak berkutik.
Uang yang seharusnya dijadikan ongkos untuk umroh sementara ditahan dulu untuk
berjaga-jaga di kondisi pandemi yang tidak menentu. Hingga akhirnya, uang untuk
berangkat umroh digunakan untuk hal lain yang lebih urgen.
Satu
lagi, setiap tahun sekolah tempat saya bekerja juga menghadiahi umroh untuk
karyawannya. Jujur, mengabdi selama belasan tahun saya juga berharap bisa diberangkatkan
seperti dengan beberapa rekan kerja yang sudah terlebih dahulu berangkat. Namun
sistem yang kurang jelas, belum ada kepastiannya saya tidak terlalu menaruh
harapan besar pada tempat saya bekerja untuk diberangkatkan umroh.
Kini,
untuk umroh dengan kondisi pandemi yang masih naik turun meskipun sekarang cenderung
stabil, saya menahan diri untuk tidak melakukan rencana berumroh dulu. Semoga
ada rezeki yang tidak terduga nantinya. Aamiin.
JNE dan Umroh
Kalau bicara tentang JNE, saya sih yakin kalau perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia ini tidak main makan dalam memberikan kebahagiaan baik untuk konsumen maupun karyawannya. Sesuai dengan tagline nnya Connecting Happiness, kali ini JNE kembali memberangkatkan 140 karyawan ke Tanah Suci. Sudah dua tahun sejak pandemi berlangsung, baru tahun ini JNE melakukan salah satu apresiasi penting bagi karyawannya yaitu umroh.
Bahagia,
bangga dan terharu dapat menginjakkan kaki di Tanah Suci, itulah yang dirasakan
oleh 140 Ksatria dan Srikandi JNE (sebutan bagi karyawan JNE) yang menjadi
jamaah umrah kloter pertama yang mulai berada di sana pada 16-24 Mei 2022 yang
lalu.
“Setelah dua tahun sempat tertunda akhirnya
para karyawan ini dapat diberangkatkan kembali ke tanah suci. “Kegiatan ini
kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founder JNE (Alm) H.
Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang
sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun” ungkap M. Feriadi
Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE.
Sebanyak
140 Ksatria dan srikandi JNE ini diambil dari berbagai kantor cabang JNE seperti
dari Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta,
Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo dan juga cabang utama yang
lainnya.
Ibadah
umroh yang dipandu oleh Ustadz Akhyar Mahpudin dikuti seluruh jemaah dengan seriu
dan tentu saja antusias. Bagaimana tidak, mengabdi di JNE bertahun-tahun
lamanya diapresiasi sekali oleh JNE.
Testimoni Jemaah Ksatria dan Srikandi
JNE
Salah
satu jamaah umroh yang berasal dari cabang JNE Medan, Dara mengungkapkan rasa bahagianya,
“Suasana Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi
terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang
tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah
mengabulkan doa saya untuk bisa sampai ke Mekah ini.”
“Saya
mendapat keajaiban dan kenikmatan, di mana selalu di awal misalnya sarapan di
awal, pembagian kunci kamar di awal, jadi saya merasa sangat bersyukur,” ujar
Edi. peserta rombongan dari Departemen EGD JNE Pusat Jakarta. Edi mengaku
spontan menangis saat pertama kali melihat Ka’bah di Masjidil Haram, di mana
kala itu langsung teringat akan kesalahan dan dosa-dosanya.
Yunus yang meruapakan Ksatria cabang JNE Pusat
mengungkapkan rasa syukurnya menjadi
karyawan JNE karena telah memberangkatkan umrah yang merupakan salah satu impian
terbesar dalam hidupnya. “Umrah ini juga menjadi kado istimewa dari Allah,
karena tanggal keberangkatan 15 Mei 2022
adalah hari ulang tahun saya. Tentu saja saya juga berdoa demi kemajuan JNE di
depan Ka’bah, karena lewat JNE saya bisa datang ke Tanah Suci.”
Sementara
itu, Bubun Bunyamin, Ksatria dari JNE Cilegon, Banten, mengaku sangat bersyukur dan terima kasih
kepada JNE yang telah memberangkatkan karyawannya termasuk dirinya yang telah
bekerja lebih dari 12 tahun di JNE Cilegon. Ini rezeki dari Allah melalui JNE
sehingga saya bisa berangkat ke Tanah
Suci Mekah. Saya di sana fokus ibadah dan berdoa untuk keluarga dan juga
untuk kemajuan JNE,” ujar karyawan di bagian operasional ini dengan mata
berkaca-kaca karena impiannya sujud di depan Ka’bah akan terlaksana.
Banyak
sekali pengalaman pengalaman menyentuh yang dirasakan Ksatria dan Srikandi JNE saat
melakukan rangkaian kegiatan umrah. Sebagian besar merasa terharu karena bisa melihat
ka'bah secara langsung. Ada juga Yuda Hermawan yang merupakan jamaah umrah dari
JNE Solo ini tidak percaya bisa melihat Ka’bah secara langsung, ibadah umroh ini
membuatnya jadi mengingat dosa dosa yang telalu lalu.
Reward Terbaik
Sebagai
perusahaan yang selalu memberikan kebahagiaan. Umrah yang diberikan untuk karyawan
JNE adalah reward terbaik. Ari Bowo yang merupakan Ksatria JNE Yogyakarta mengaku
bangga menjadi bagian dari JNE, karena selalu memperhatikan kesejahteraan karyawannya.
Dan bagi Bowo, program Umrah yang diberikan JNE adalah reward terbaik selama ia
bergabung dengan JNE. Masyaa Allah....
**
Kalau
melihat ada perusahaan yang benar benar peduli dan memikirkan pegawainya. Saya pasti
ikutan terharu. Kalau untuk JNE, saya yang lumayan mengikuti sepak terjang JNE angkat
topi saking kagumnya dengan JNE. Salah satu bentuk keberkahan sebuah perusahaan
adalah karyawan merasa terus bersyukur, bahagia dan sejahtera. Patut dicontoh bagaimana
JNE memberlakukan karyawannya....
Tidak ada komentar
Posting Komentar