Jika
bicara perkara pendidikan seorang anak memang bukanlah perkara yang gampang. Dewasa
ini, pendidikan tak lagi menyoal hal yang akademisi. Banyak sekolah-sekolah
yang menawarkan pendidikan sekalian muatan akademis. Pendidikan karakter, pendidikan
fitrah, pendidikan dengan muatan enterpreneur hingga pendidikan akhlaq mulai banyak bermunculan.
Saya
menyadari jika pendidikan anak adalah salah satu cermin dari visi sebuah
keluarga sehingga patokan pendidikan masing masing keluarga berbeda-beda. Untuk
keluarga yang memiliki visi akhirat pendidikan akhlaq dan Qur’an jadi patokan
utama. Untuk keluarga yang lebih mementingkan akademis, sekolah sekolah dengan
prestasi akademiklah yang diincar.
Belasan
tahun berada di dunia pendidikan, saya sadar betul bagaimana orangtua murid mengharapkan
anaknya akan seperti apa. Meski orangtua tahu kalau sekolah yang dituju dalam
membimbing buah hatinya adalah sekolah karakter namun tetap saja beberapa
orangtua bersikeras menuntut nilai akademis yang bagus. Memang sekolah tempat
saya mengajar masih terhubung dengan diknas dan akademis, namun muatannya hanya
seperempat dari kurikulum sekolah, tiga perempat muatan lainnya adalah akhlaq,
karakter dan enterpreneur.
Sebelum
menikah dan punya anak, saya masih selow dan belum terlalu ribet soal
pendidikan. Namun ketika sudah memiliki buah hati yang mulai beranjak besar,
saya mulai overthinking. Lantas pertanyaan berikutnya mulai muncul, “Mau dibawa
kemana pendidikan anak saya ke depannya?”
Mulailah
saya berdiskusi intens dengan istri soal pendidikan anak. Lama di tanah
pendidikan, saya berpikir untuk menyekolahkan anak dengan pendidikan fitrah
yang mencakup akhlaq (agama), numerik (hitung-hitungan) , literasi dan life
skill. Kalau istri berpendapat untuk menyekolahkan anak di sekolah yang
memiliki muatan agama dengan porsi lebih besar.
Bagaimana dengan Pondok Pesantren?
Awalnya saya dan istri belum sepenuhnya ingin menyerahkan pendidikan anak ke pondok pesantren. Apalagi background keluarga kami yang jarang bersekolah di pondok pesantren.
Beberapa kali datang ke pondok pesantren atau sekolah boarding school untuk melakukan studi banding, saya masih belum sreg. Beberapa pondok pesantren yang saya kunjungi terkesan kumuh dan kotor. Belum lagi banyak kasus di pondok pesantren yang membuat saya tercengang saat tahu beritanya.
Tetapi, mindset saya tentang pondok pesantren mulai terbantahkan saat minggu lalu saya berkunjung ke salah satu ponpes di Jakarta. Saya
mulai menemukan titik terang.
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan
Jujur
ya, saya tidak menyangka kalau ada ponpes di Jakarta. Di benak saya, pondok pesantren
pasti berada di daerah seperti Bogor, Sukabumi, Cianjur dan daerah daerah di
Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Ternyata dugaan saya keliru, ada
pesantren keren di daerah Tebet Barat, Jakarta Selatan. Namanya Pesantren
Raudhatul Ihsan.
Pesantren
Raudhatul Ihsan merupakan pesantren modern yang menerima siswa level SMP dan
SMA. Berdiri sejak tahun 2017, pondok pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan
Arraudhah Ihsan Foundation yang lebih dikenal dengan Zawiyah Arraudhah yang menjadi
sentra ruhiyah dalam amal dzikir dan rangkaian yang sesuai dengan sunnah mulia Rasulullah
SAW.
Saat awal masuk, saya kagum, ponpes terlihat bersih, tapi dan jauh dari kesan kumuh. Melihat kamar santri, terlihat rapi, bersih dan tertata. Jumlah santri yang dibatasi jumlahnya membuat ponpes ini terlihat lebih intim interaksi satu sama lain.
Satu Madrasah 3 Ijazah
Bicara soal program pendidikan, hal ini penting sekali menjadi acuan karena setiap ponpes memiliki program yang berbeda-beda disesuaikan dengan visi dan misi ponpes tentunya. Ada tiga program pendidikan yang ditawarkan ponpes ini yang berarti akan ada 3 ijazah yang
diberikan.
Madrasah
Tahfidzil Qur’an
Ponpes Raudhatul Ihsan memiliki program unggulan Tahfidzul Qur’an dengan metode Al Itqon yakni metode penguatan hafalan.
Ada beberapa target. Target minimal 10 juz selama tiga tahun, target menengah yakni
20 juz selama tiga tahun dan target ideal 30 juz selama tiga tahun. MasyaAllah.
Madrasah
Diniyah Islamiyah
Pada
program ini, santri belajar pendidikan dasar agama Islam secara teori maupun praktik
seperti akidah, tafsir, hadist, fiqih, nahwu, shorf dll.
Arraudhah
Islamic School
Ponpes
Raudhatul Ihsan ingin santri santri mereka juga cakap secara akademis. Para ustadz berharap,
para santri dapat mendalami ilmu tertentu dan bermanfaat bagi sekitar. Ada yang
menjadi dokter yang tahfiz Qur’an, ada arsitek yang tahfiz, dosen yang tahfiz dll.
Nah,
program pendidikan umum ini setara SMP dan SMA yang telah diakui negara dan terakreditasi
A. Jadi ayah bunda tidak perlu khawatir.
Keunggulan Ponpes Raudhatul Ihsan
Selain
menawarkan 3 program pendidikan dengan tiga ijazah yang berbeda. Ponpes Raudhatul
Ihsan juga memiliki banyak keunggulan yang sudah terbukti.
Memiliki
Sanad Al Quran Dan Keilmuan yang Jelas
Dalam
menuntut ilmu, sanad sangatlah penting. Belajar Al Quran dan hadist tidak bisa dilakukan
secara otodidak karena banyak tafsir yang harus dikupas ahlinya. Untuk itu, ponpes
Raudhatul Ihsan memiliki sanad Al Quran dan keilmuan yang bersambung pada Rasulullah
SAW melalui para guru dan masyayikh seperti Maulana Syekh Yasin Isa Al Fadani (
Makkah), Syekh Yusri Jabar Al Hasani (Mesir), Syekh M. Fadhil Al Jailani ( Turki),
Syekh Idris Al Fihri Al Fasi ( Maroko), Syekh Abdul Mun'im bin Shiddiq Al Ghumari
dan KI. Ahmad Marwarie Al Makki Al Batawi ( Indonesia).
Kajian
Kitab Kuning berbagai Keilmuan dan Bahasa Arab Khusus
Ponpes
Raudhatul Ihsan memberikan kajian kajian Kitab kuning dari berbagai keilmuan kepada
santri nya. Selain itu, ada program bahasa Arab khusus untuk memudahkan para santri
dalam meneruskan pendidikan berikutnya di universitas terkemuka di Timur
Tengah.
Dewan
Guru Lulusan Universitas dan Ponpes Terkemuka di Indonesia maupun Timur Tengah.
Saat
tahu dewan guru Ponpes Raudhatul Ihsan berasal dari lulusan universitas dan ponpes
terkemuka di Indonesia dan Timur Tengah, saya berdecak kagum. Ada guru yang merupakan
lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Universitas Ibn Tofail Kenitra Maroko,
Pondok pesantren Gontor, dll. Sudah terlihat kan kualitasnya bagimana.
Alumni
di Universitas Terkemuka di Indonesia dan Timur Tengah
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, Ponpes Raudhatul Ihsan ingin santrinya menyebar si berbagai
disiplin ilmu. Beberapa alumni tersebar di universitas terkemuka di Timur
Tengah seperti Universitas Al Azhar Mesir, Universitas Qorawiyyun Maroko. Universitas
terkemuka di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Indonesia.
Ekstrakurikuler
dan Ilmu Enterpreneur
Di sela-sela
belajar Al Quran, santri juga dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
minat dan bakat seperti kesenian hadroh, olahraga pencak silat dan olahraga lainnya.
Selain itu, santri juga diajarkan materi kewirausahaan seperti digital marketing,
sosial media marketing dengan output agar santri mampu menguasai teknologi sesuai
perkembangan zaman dan memiliki kemampuan berwirausaha sehingga kelak mampu membuka
lapangan pekerjaan.
Bekerjasama
dengan Universitas Qorawiyyun Maroko
Ponpes
Raudhatul Ihsan mulai menjajaki kerja sama dengan Universitas Qorawiyyun Maroko
yang merupakan salah satu universitas Islam tertua di dunia dan telah melahirkan
ulama-ulama terbaik dan termasyhur. MasyaAllah kan....
Dua Kampus
Tahun ajaran mendatang tepatnya Juli 2022 ini, Ponpes Raudhatul Ihsan akan memiliki dua kampus. Jika tahun ajaran sebelumnya, kampus dipusatkan di daerah Tebet, Jaksel baik untuk santri putri maupun santri putra.
Nah, tahun ajaran ini (2022/2023), santri putra
akan ditempatkan di Kampus Dua yang berada si daerah Cigombong, Kabupaten Bogor.
Melihat suasananya yang begitu asri, sejuk dan tenang, diharapkan kampus baru ini
akan membuat santri putra semakin kuat menghafal dan mempelajari pendidikan dasar
agama Islam.
Biaya
Penasaran
kan dengan biaya? Jujur ya saat berkunjung ke ponpes Raudhatul Ihsan di bilangan
Tebet, saya bergumam dalam hati. Uang pangkalnya pasti besar sekali, SPP bulanannya
juga pasti besar mengingat kamar para santri yang ber-AC, terlihat bersih, tapi
dan tidak terkesan kumuh. Belum lagi para santri yang terlihat bersih dengan wajah
bercahaya jauh dari kesan santri yang kadang terlihat kumuh.
Untuk
biaya, kalian tidak perlu heran karena uang pangkalnya hanya 5 juta rupiah. Ini
jelas murah sekali mengingat Kampus berada di Jakarta dan Bogor dan dibanding
dengan pesantren atau boarding school uang pangkal segitu lumayan jauh selisihnya.
Untuk
SPP, kampus satu di Tebet Jakarta (santri putri) sebesar 2.5 juta sudah termasuk
makan, tempat tinggal, biaya pendidikan. Terjangkau sekali kan mengingat biaya sebesar
itu untuk tinggal di daerah Jakarta. Untuk kampus dua di Cigombong SPP dikenakan
sebesar 1,1 juta disesuaikan dengan daerahnya. Selain biaya di atas, ada juga biaya
daftar ulang per tahun sebesar 3,5 juta. Terjangkau sekali kan apalagi dengan output
yang diberikan. MasyaAllah...
Untuk
ayah bunda yang berminat, bisa menghubungi nomor WA di 0877 8805 8845 atau info@zawiyah.arraudhah.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar