Salah
satu yang membuat Indonesia menguat secara perekonomian dan tidak terlalu
kritis saat pandemi berlangsung adalah adanya support UMKM. Saat pandemi,
banyak pihak yang memperkirakan salah satu bisnis yang terdampak adalah bisnis-bisnis
UMKM. Perkiraan tersebut nyatanya tidak benar-benar terjadi....
Dengan
mengandalkan grup-grup yang ada di Whatsapp, para penggiat UMKM ini bergerak
dan terus bergerak hingga akhirnya tetap bertahan di tengah-tengah pandemi. Di
samping itu, usaha usaha besar dibuat babak belur sehingga pengurangan pekerja
pun dilakukan, beberapa pabrik ada tempat usaha terpaksa ditutup.
Tepat
lima lima bulan sejak pandemi masuk ke Indonesia, saya dan istri beranikan diri
untuk memulai usaha pempek. Usaha yang coba kami kerjakan dari rumah ini bukanlah
bisnis dadakan. Sejak tahun 2018, kami sudah bermimpi untuk membuat pempek
sendiri dan dijual untuk dinikmati publik.
Alasan
kami memilih pempek sebagai bisnis jualan karena pempek adalah makanan favorit
keluarga. Saya dan istri yang berasal dari Lampung sangat familiar dengan
pempek. Bahkan sarapan kami di sekolah, salah satunya adalah pempek, sehingga
kami memutuskan untuk berbisnis makanan ini.
Rencana
sudah dimulai, pertama kami melakukan survey ke sentra pempek yang ada di
Palembang. Ragam pempek dengan merk terkenal hingga pinggir jalan, kami coba.
Dari mulai pempek yang dijual di resto dan cafe sampai pempek yang dijual di
warung-warung hingga pempek yang dijajakan di perahu di pinggir Sungai Musi
juga telah kami rasakan.
Survey
selanjutnya, kami menikmati ragam pempek di Kotabumi, Lampung Utara. Sebenarnya
sudah sering kami menikmati pempek di sini, tapi kami meyakinkan lagi serta berdiskusi
mengenai kelebihan dan kekurangan. Survey berikutnya, kami menjelajah pempek di
Bandar Lampung untuk melihat karakteristik dari pempek lain. Setelah melakukan
survey, kami lanjut dengan diskusi.
Langkah
kami selanjutnya adalah kursus membuat pempek kepada ahlinya. Kursus membuat
termasuk mempelajari jenis ikan yang pas dan enak untuk digunakan sebagai bahan
baku. Dua tahun berjalan, di masa pendemi tepatnya September 2020 saya tensi
meluncurkan pempek buatan kami ke khalayak.
Tantangan
demi tantangan dalam melakukan produksi dan penjualan terlebih di masa pandemi
kami lalui dengan semangat. Penggunaan sosial media dan promo digital memberi
efek yang lumayan. Belum lagi dukungan demi dukungan dari ekspedisi jasa pengiriman sangat membantu.
JNE
dan UMKM
Sudah
jadi rahasia umum kalau JNE yang merupakan ekspedisi terbesar di Indonesia
memberi dukungan kuat untuk UMKM di Indonesia. Salah satu yang sangat membantu
adalah promo pengiriman atau gratis ongkir saat pembelian bahan baku. Hal ini
membantu sekali dalam efisiensi pengeluaran.
Ada
juga bentuk dukungan JNE yang lain seperti mengadakan kompetisi bertajuk yang
diadakan akhir tahun 2021 hingga Januari
2022. Mengusung tema “JNE Bersama UMKM untuk Indonesia”, kompetisi ini terbuka
untuk umum, jurnalis, dan juga karyawan JNE yang terbagi dalam 4 kategori lomba
yaitu writing competition, photo competition, video competition dan desain
competition.
Dukungan lain JNE terhadap UMKM adalah rutin
mengadakan kegiatan bertajuk Ngajak Online 2022, Goll.. aborasi Bisnis Online di
beberapa kota di seluruh Indonesia seperti Jember, Mojokerto, Tanjung Pandan, Manado,
Sorong Papua, Denpasar, Purwakarta, Kediri, dan yang akan datang di Kota Padang,
9 Agustus 2022 dan Cirebon, 12 Agustus 2022.
Distribusi Beras Bantuan Sosial
Di beberapa kanal berita tersebar Distribusi
Beras Bantuan Sosial di Depok, JNE disudutkan. Padahal dalam menjalankan usahanya,
JNE telah menjalankan sesuai standart operating procedure perusahaan sebaik mungkin.
Hal ini dipertegas JNE melalui klarifikasi
di akun instagram milik JNE @jne_id
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak.”
Melihat pemberitaan yang beredar, saya yang
cukup tahu banyak kiprah dan perjalanan JNE merasa tidak sependapat dengan netijen
yang berkomentar tanpa melihat fakta di lapangan seperti apa. Apalagi mengingat
sumbangaih JNE terhadap UMKM di Indonesia yang dilakukan bertahun-tahun.
Tidak ada komentar
Posting Komentar