03.30 dini hari
Stasiun
Cilebut terlihat sepi ketika saya sudah masuk gate Commuter Line dari arah
Bogor ke Jakarta. Menjalani jam 4 dini hari, suasana stasiun sudah mulai
dijejali banyak penumpang yang akan bekerja ke Jakarta. Tepat pukul 4.10 kereta
menuju ke Jakarta membawa saya.
Kaget,
saat tahu saya salah satu peserta yang akan diajak ikut Jelajah Gizi 2023 ke
Solo. Tanpa berpikir lebih lama, saya mengiyakan meskipun keberangkatan tinggal
dua hari. Sat set sat set kerjaan di sekolah dihandle rekan lainnya.
Jelajah
Gizi 2023 ke Solo merupakan program rutin yang diprakarsai oleh Danone
Indonesia, Jelajah Gizi kali ini didukung penuh Maskapai Citilink. Program Jelajah Gizi dilaksanakan
dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2023. Dan pagi ini penerbangan dengan pesawat
Citilink di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 06.55.
Sekitar
pukul 5 pagi, saya sampai di Stasiun Cawang dan melanjutkan perjalanan dengan
ojek online. Delapan menit kemudian, saya sudah sampai di Bandara Halim
Perdanakusuma. Janjian dengan peserta lain dan panitia pukul 5.30, saya sempatkan
untuk ke toilet dan sholat subuh.
Sudah
lama saya tidak berpergian dengan pesawat, terakhir di tahun 2021. Saat tahu
Jelajah Gizi didukung penuh Maskapai Citilink, saya senangnya bukan main. Naik
pesawat Citilink rasa aman, nyaman pasti jadi jaminan. Selain itu, yang saya
tunggu-tunggu kalau naik Citilink adalah pantun-pantunnya yang seru dan jenaka.
Benar
saja, saat pesawat akan take off pantun mulai dilontarkan. Yang seru dan
mengejutkan di tengah-tengah perjalanan, Danone Indonesia bersama Citilink
membagikan kue donat berwarna merah jambu dengan toping almond dan filling white
cream. Konon donat ini dibuat dari SGM Family, jadi spesial sekali. Donat
spesial dengan aqua kemasan 220ml dibagikan kepada setiap penumpang yang
melakukan penerbangan ke Solo. Donat spesial ini merupakan peringatan hari
kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun.
Sampai
di Bandara Adi Soemarno, saya dan para peserta langsung naik mobil untuk menuju
ke destinasi pertama Jelajah Gizi 2023.
Serabi
Notosuman Ny. Lidia
Selang
40menitan dari Bandara Soemarno, kami sampai ke destinasi pertama yakni Serabi
Notosuman Ny. Lidia. Seperti kita ketahui, serabi ini jadi salah satu makanan
khas Solo yang nikmat dan cocok sekali jadi kudapan untuk menemani secangkir
kopi atau secangkir teh.
Beberapa
serabi Solo sudah terhitung di meja seolah menyambut kedatangan kami. Yang seru
dan menariknya Jelajah Gizi ini, setiap tempat yang kami datangi akan diulik
bahan, pembuatan dan tentu saja nilai gizi yang terkandung di setiap makanan
yang kami kunjungi.
Karak
Bratan Mbah Sastro
Usai
menikmati manisnya serabi, kami melanjutkan perjalanan ke pembuatan salah satu
kerupuk khas Solo yakni karak. Kali ini kami datang ke pembuatan karak di Karak
Bratan Mbah Sastro.
Karak
merupakan kerupuk khas Solo yang terbuat dari nasi. Nasi yang sudah ditumbuk
halus, dicetak kemudian dipotong-potong tipis dan dijemur. Kerupuk yang sudah
kering digoreng dan siap untuk dinikmati.
Jujur
nih ya, karak ini sama dengan kerupuk di Bogor yang sama sama-sama terbuat dari
nasi. Rasanya yang enak, gurih, renyah membuat karak ini jadi teman makan yang
asyik untuk nasi goreng, soto, dll.
Sate
Kambing dan Tengkleng Pak Manto
Usai
cobain makanan manis, makan siang peserta Jelajah Gizi kali ini adalah
menikmati hidangan aneka kambing seperti sate kambing, tengkleng, iga bakar,
tukang sum-sum, nasi goreng kambing. Semua makanan disajikan dalam porsi yang
lumayan besar.
Jujur,
saya bukan pecinta makanan berbahan dasar daging kambing. Namun, saat saya
mencoba sate kambing dan iga bakarnya Pak Manto, saya langsung jatuh cinta.
Sate kambing yang dihidangkan benar-benar tidak bau dan fresh dengan bumbu
marinasi yang pas dan nikmat. Begitu pun dengan iga bakar,dagingnya yang lembut
dan gampang dilepas dari tulangnya membuat hidangan baru dari Pak Manto ini
patut sekali kalian coba.
Amazing
Race di Pasar Gedhe Solo
Salah
satu destinasi kuliner yang wajib kalian kunjungi ketika berada di Solo adalah
Pasar Gedhe. Di sini, banyak sekali
hidangan-hidangan khas Solo maupun hidangan khas Jawa. Serunya peserta
Jelajah Gizi diberi tantangan untuk menemukan jajanan-jajanan tradisional
sesuai petunjuk yang diberikan. Setiap grup diberikan uang 100ribu, grup yang
menang adalah grup yang dapat mengumpulkan semua makanan dengan waktu lebih cepat
serta sisa uang yang lebih banyak adalah pemenangnya.
Mulai
lain kami mencari setiap kuliner sesuai petunjuk, ada delapan makanan dan
minuman yang harus kamu kumpulkan. Kami pun berkeliling Pasar Gedhe untuk
membeli makanan dan minuman sesuai dengan petunjuk. Amazing Race beres, setelah
itu kami ditest pengetahuan soal makanan dan minuman yang kami cari sebelumnya.
Setelah itu, Profesor Maman menjelaskan nilai gizi yang terkandung di dalam
setiap kuliner.
Berkeliling
Pura Mangkunegaran
Keseruan
Jelajah Gizi belum berakhir, sore hari kami berkunjung ke Pura Mangkunegaran.
Di sini, para peserta dijelaskan tentang Kadipaten Mangkunegaran, silsilah Kesultanan,
barang-barang penting yang berada di pendopo.
Sekilas
tentang Pura Mangkunegaran, istana ini dibangun ejak tahun 1757 oleh Mangkunegara
I mengikuti model keraton. Secara arsitektur komplek bangunannya memiliki
bagian-bagian seperti keraton yang memiliki pamedan, pendopo, pringgitan, dalem
dan keputren. Semua bangunan di sini dikelilingi tembok hanya bagian pamedan
yang diberi pagar besi.
Menikmati
Hidangan di Pracima Tuin
Setelah
puas berkeliling Pura Mangkunegaran, kami diajak ke Taman Pracima Tuin yang
terdiri dari tiga bangunan utama yaitu Pracimasan, Pracimawisik, dan Pracimaloka.
Pracimasan merupakan restoran dengan
konsep fine dining. Di Taman Pracima Tuin, eksterior di sekeliling restoran
sangatlah mengagumkan. Buat yang suka foto-foto, Taman Pracima Tuin ini cocok
sekali menjadi tempat untuk mengabadikan momen lewat foto maupun video.
Saat
masuk ke Pracimasan restoran, suasana fine dining terasa sekali. Beberapa kursi
dengan meja berpasangan rapi. Kami menempati kursi yang sudah disediakan.
Selang beberapa saat, welcome drink berupa minuman kunyit asam tiba. Rasanya
yang segar asem dan manis membuat pembuka fine dining kali ini sungguh menyenangkan.
Berturut-turut
hidangan spesial dihadirkan yang tentu saja akan saya ulas tersendiri. Hidangan
seperti brubus, urap pitik linting, sop daging rempah, pepes iwak kemangi,
dendeng age, bistik pitik bumbu opor, dessert tape ijo panacota dan minuman
segar pareanom. Jujur ya setiap hidangan berasal dari pangan tradisional yang
dibalut secara moder ini semua nikmat apalagi Gusti Raden Ajeng Ancillasura
Marina Sudjiwo dari Kraton Mangkunegaran menjelaskan setiap hidangan yang ada. Makin
terasa istimewanya.
Sebelum
menikmati hidangan kami juga mengikuti sesi talkshow “ Pentingnya Pemenuhan
Pangan Lokal dan Berkelanjutan.”
Hari
pertama Jelajah Gizi sudah selesai. Banyak sekali pengalaman yang peserta
Jelajah Gizi dapatkan di hari pertama.... Hari kedua pasti bakalan lebih seru
dan menyenangkan.
Seru banget bisa ikutan Jelajah Gizi di Solo. Keren sih Danone Indonesia dan Citilink
BalasHapusKeren dan seru sekali ikut acara Jelajah Gizi
HapusHebat nih acara Jelajah Gizi. Selain bisa kulineran dan belajar tentang kuliner di Indonesia, kita juga bisa mencari tahu nilai gizi yang terkandung
BalasHapusBener banget seru dan menarik tahu seluk beluk makanan dan gizinya
HapusPengen ikutan Jelajah Gizi juga kak. Gimana caranya? Aku lihat banyak yang kepilih karena ikutan lomba. Tapi pas baca ini seru banget ya acaranya... Banyak yang bisa dipelajari
BalasHapusRajin rajin cek ignya Danone banyak kegiatan dan informasi seru
Hapus