Peluncuran White Paper Vaksinasi Dewasa dan Lansia di Indonesia Terfokus pada Herpes Zoster (Cacar Api)

 


Virus Varicella-Zoster

Bicara soal virus Varicella-Zoster (VZV) sebagai penyebab penyakit cacar air, saya mengalami terkena virus ini pertama kali di usia 25 tahun. Ini di luar kebiasaan, karena teman-teman seumuran sudah terkena cacar air ketika masih seusia SD. Saya pikir kalau sudah terkena cacar air maka ke depannya akan aman dan tidak akan muncul lagi. 

Namun dugaan saya salah, pada Peluncuran White Paper Vaksinasi Dewasa dan Lansia di Indonesia Terfokus pada Herpes Zoster (Cacar Api) Kamis, 20 Maret 2025 dijelaskan bahwa reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), yaitu virus yang sama menyebabkan Cacar Air. Setelah seseorang sembuh dari Cacar Air, virus tersebut menjadi dorman dalam saraf tubuh dan dapat ter-reaktivasi kembali menjadi Cacar Api di kemudian hari.

Jujur ya, tahu perihal ini saya lumayan khawatir mengingat usia saya yang tidak lagi muda. Apalagi sekitar 9 dari 10 individu dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus yang menyebabkan Cacar Api. Akibatnya 1 dari 3 orang individu dewasa berisiko terkena Cacar Api selama hidupnya. Walaupun umur saya masih belum 50 tahun, namun kita perlu waspadai dan tidak bisa menganggap perkara ini hal yang sepele.

Cacar Api, Gejala dan Komplikasinya

Cacar Api umumnya muncul sebagai ruam menyakitkan dan gatal pada satu sisi tubuh atau wajah dan ruam tersebut dapat sembuh dalam jangka waktu 2 sampai 4 minggu.

Terlihat biasa saja seperti serangan virus pada umumnya, akan tetapi Cacar Api dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi umum Cacar Api adalah nyeri saraf jangka panjang atau Nyeri Pasca Herpes (NPH). Dan yang perlu dijadikan perhatian adalah rasa nyeri yang timbul dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Komplikasi lainnya yang juga perlu jadi perhatian penting karena tergolong berat adalah dapat menyebabkan kebutaan terutama ruam yang ada di wajah, menyebabkan infeksi, gangguan pendengaran, gangguan pernafasan bahkan hingga menyebabkan kematian. 

Beruntung sekali, saya bisa menghadiri kegiatan peluncuran white paper karena membuat mata saya terbuka tentang Cacar Api, penyebarannya di Indonesia dan yang terpenting adalah pencegahannya. 

Pada peluncuran ini, Dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, selaku Konsultan Senior Ekonomi Kesehatan, Kalta Bina Insani (KBI) Consulting & Training menjelaskan “Untuk memenuhi kebutuhan data penyakit Cacar Api sekaligus membantu pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas akses cakupan imunisasi dewasa di Indonesia.” 

“KBI telah melakukan kajian yang berfokus pada pentingnya imunisasi orang dewasa dan lansia sebagai upaya pencegahan penyakit seperti Cacar Api. Metode kajian meliputi tinjauan literatur (literature review), analisis data sekunder penyakit Herpes Zoster berdasarkan data klaim BPJS Kesehatan dari tahun 2015 s/d 2022, wawancara mendalam, dan Focus Group Disscussion (FGD) dengan Pemerintah Pusat/Lembaga terkait dan asosiasi medis,” lanjut Dr. Hasbullah.


Sebagai orang yang awam dan abai akan Cacar Api, pikiran saya benar-benar terbuka, terlebih ketika dr. Hasbullah menjelaskan mengenai data-data yang mengenai sebaran death yang memiliki angka kejadian kasus tertinggi. 

“Terdapat 10 provinsi di Indonesia yang memiliki angka kejadian kasus Cacar Api tertinggi seperti Provinsi Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Sumatera Barat, Gorontalo, Riau dan DKI Jakarta. Tingginya kasus Cacar Api di wilayah tersebut kemungkinan karena populasi lansia yang tinggi di daerah tersebut dan juga sistem pelaporan kasus yang mungkin lebih baik dari daerah lain. Perlu diketahui bahwa data yang kami olah hanya 1% dari data klaim JKN dimana hasil masih jauh dari beban yang sebenarnya terjadi di lapangan,” jelas dr. Hasbullah.

Peluncuran White Paper Vaksinasi Dewasa dan Lansia di Indonesia Terfokus pada Herpes Zoster (Cacar Api)dilanjutkan dengan Diskusi dan Tanggapan bersama Bersama Dr. Dr. Hanny Nilasari, Sp. D. V. E, Dr. Dr. Sukamto Koesnoe dan dr. Hasbullah Thabrany, KPH, Dr. PH. Pada kegiatan diskusi tanya jawab dilakukan bersama teman-teman media, influencer dan blogger.


Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari acara peluncuran ini salah satunya adalah pentingnya melakukan pencegahan terhadap suatu penyakit. Pencegahan yang dilakukan mungkin dananya terlihat besar di awal akan tetapi jika sudah terkena penyakit, biayanya berlipat-lipat kali lebih besar. Selain itu, momen kebahagiaan dalam hidup bisa saja berkurang karena rasa sakit yang terjadi dalam periode yang lama.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Manish Munot, selaku Presiden Direktur GSK Indonesia menyampaikan, “Vaksinasi pada orang dewasa dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup, bahkan dalam beberapa kasus dapat menekan angka risiko rawat inap hingga setengah kalinya dan menekan angka kematian hingga sepertiganya.

Adanya kajian pada White Paper ini diharapkan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan, khususnya pembuat kebijakan, sebagai rekomendasi untuk implementasi program imunisasi dewasa yang strategis untuk lansia yang sehat dan produktif. 

Yuk vaksinasi! Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa cek www.KenaliCacarApi.com